google.com, pub-4169750801100201, DIRECT, f08c47fec0942fa0
MAKALAH ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN DINASTI ILKHANIYAH DAN TIMURIYAH | MUDA MUDI CONDROWANGSAN

MAKALAH ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN DINASTI ILKHANIYAH DAN TIMURIYAH



Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Sejarah Islam Periode Pertengahan
Dosen Pengampu: Dr. Hj. Siti Maryam, M.Ag.

Disusun Oleh:
Nama: Hamam Munakul Aziz
Nim: 11120117

SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN

Jatuhnya kota Baghdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa Mongol bukan saja mengakhiri Khalifah Abbasiyah di sana, tetapi juga merupakan awal dari masa kemunduran politik dan peradaban Islam, karena Bagdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban Islam yang sangat kaya khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula dibumihanguskan oleh pasukan Mongol yang dipimpin Hulagu Khan.

Dinasti Ilkan dalam berbagai literatur sejarah Islam dikenal sebagai salah satu dinasti yang dibangun oleh orang-orang non-muslim yang kemudian dalam perjalanannya menjadi sebuah Dinasti Islam. Dinasti Ilkhan muncul ke panggung sejarah dimulai dari pertengahan abad XIII M (tahun 1258 M) sampai dengan abad XIV M (tahun 1353 M) yang wilayah kekuasaannya meliputi Anatolia, Syiria, Irak, Persia, Afganistan dan India Utara dengan pusat kekuasaannya di Tabriz.

Setelah Dinasti Ilkhaniyah runtuh kemudian dilanjutkan oleh Dinasti Timuriyah. Dinasti ini didirikan oleh Timur Lenk yang lahir pada tahun 1336 di kota Kish. Dinasti ini berkuasa di seluruh daratan Persia dan Asia Tengah pada abad ke XIV sampai abad ke XV. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai asal-usul dan perkembangan Dinasti Ilkhaniyah dan Timuriyah.



BAB II
PEMBAHASAN
DINASTI ILKHANIYAH

A. Sejarah Berdirinya Dinasti Ilkhaniyah
Bani Ilkhan berasal dari bangsa Mongol yang pernah berkuasa di kawasan Asia Tengah tahun 1256-1353 M dengan pusat kekuasaan di Turkistan. Bangsa Mongol merupakan bangsa yang berasal dari daerah pegunungan Mongolia yang membentang dari Asia Tengah sampai ke Siberia Utara, Tibet Selatan dan Manchuria Barat serta Turkistan Timur dimana nenek moyang mereka bernama Alanja Khan yang mempunyai dua putra kembar, Tartar dan Mongol. Dari kedua inilah melahirkan dua suku besar, Mongol dan Tartar. Dan kemudian Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan yang kemudian dirujuk menjadi Bani Ilkhan. Mereka hidup dengan nomaden dari satu tempat ke tempat lain, berternak dari hasil buruan, mereka juga hidup dari hasil perdagangan tradisional dengan Turki dan Cina yang menjadi tetangga mereka. Sebagai bangsa yang nomaden, orang-orang mongol mempunyai watak yang kasar, suka berperang dan pemberani. Mereka menganut Agama Syamaniah. 

Dinasti Ilkhan adalah dinasti yang dibangun oleh orang-orang Mongol, ketika ia berhasil menginvasi dan menguasai Bagdad sebagai pusat kekuasaan dari Khilafah Abbasiyah. Dinasti Ilkhan berdiri pada tahun 1258 M, pada saat Hulagu Khan berhasil memantapkan kekuasaannya di Bagdad.  Ilkhan sendiri artinya warga khan yang agung. Ilkhan juga gelar yang diberikan kepada Hulagu Khan sebagai bentuk penghargaan terhadap prestasi-prestasinya yang diperolehnya ketika sukses melakukan ekspansi wilayah dan mengalahkan setiap musuh-musuhnya.


B. Perkembangan Dinasti Ilkhaniyah
Dinasti Ilkhan memerintah di wilayah Asia Kecil di Barat dan India di Timur dengan ibukotanya Tabriz. Di wilayah itu sekarang membentangnegara Turki, Syiria, Irak, Iran, Uzbekistan dan Afganistan. Selama Dinasti ini berkuasa, terdapat 16 raja yang pernah berkuasa. Diantara raja-raja tersebut yang pertama adalah Hulagu Khan. Ia merupakan cucu dari jangis khan dan beragama syamanism. Ia berkuasa sekitar tujuh tahun . Hulagu Khan berhasil meruntuhkan Dinasti Abbasiyah dengan membunuh pemimpin Dinasti Abbasiyah yang terakhir yaitu Al Musta’shim serta keluarga dan pengikutnya. Selain itu harta Dinasti Abbasiyah juga dirampasnya, rumah-rumah dibakar, masjid dan kitab-kitab dihanyutkan ke sungai Dajlan. Setelah itu ia melanjutkan invansinya ke irak dan syam kemudian ia meneruskan ke negeri Mesir. Ketika itu Mesir di bawah kekuasaan Dinasti Mamluk. Di suatu tempat yang bernama “Ain Jalut” mesir dapat menahan serangan bangsa mongol tersebut. Kemudian Hulagu Khan kembali ke Azerbaijan. Disana ia mendirikan kota yang sangat indah dengan hasil harta rampasan. Disanalah Hulagu Khan menghembuskan nafs terakhirnya.

Setelah Hulagu Khan meninggal, ia digantikan oleh anaknya Abaqa Khan (1265-1282 M). Ia juga belum memeluk agama bertuhan satu, pada waktu itu pendeta-pendeta Kristen dari Romawi Timur berusaha menyebarkan Agama Kristen ke negeri-negeri Iran dengan tujuan untuk bersekongkol dengan mongol guna memerangi islam. Disamping itu perang salib juga belum usai. Untuk merapatkan hubungan Kristen dengan Mongo Abaqa Khan meminang putrid Kaisar Mukhail Pilologus yaitu Kaisar Byzantium. Abaqa Khan juga sangat tertark ilmu pengetahuan. Di zaman itulah hidup penyair tasawuf yaitu Maulana Jalaluddin Rumi, pengarang Matsnawi. Selain itu juga ada penyair Syekh Sa’diy.  

Setelah Abaqa Khan Wafat ia digantikan oleh adiknya yaitu Nikodar Khan (1282-1284 M). Pada awalnya ia adalah seorang Kistenyang kemudianmasuk Islam. Setelah masuk islam ia berganti nama menjadi Ahmad Khan dan dipakainya gelar Sultan. Kecintaannya kepada agama islam, ia mengeluarka aturan melarang penyiaran agama Nasrani dalam wilayah kekuasaannya. Sikap Sultan Ahmad Khan yang demikian tidak diterima dengan senang hati oleh amir-amir bangsa Mongol. Setelah itu ia ditangkap dan dibunuh oleh Arghun yang kemudian menggantikannya menjadi raja (1284-1291 M). Raja Dinasti Ilkhan yang keempat ini sangat kejam terhadap umat Islam. Banyak diantara mereka yang dibunuh dan diusir.  

Setelah Arghun Khan berakhir kemudian digantikan oleh saudaranya  Kaikha Khan. Ketika dipimpin oleh Kaikha Khan, pemerintahan sangatlah kacau. Ia adalah seorang raja yang sangat pemalas dan tidak memperhatikan kerajaan, ia menuruti hawa nafsunya saja dan suka minum-minuman. Pada masa ini sudahlahdigunakannya uang kertas. Ketika tahu bahwa sang raja berperilaku seperti itu bangkitlah seorang amir yang memberontak yaitu Baidu Khan, cucu Hulagu. Khaika Khan dapat ditawan dan dibunuh. Tetapi Baidu Khan hanya beberapa bulan memeritah, ia diberontak oleh Ghazan Khan putra Arghun Khan.

Ghazan Khan telah memeluk Agama Islam bersama-sama 100.000 orang tentaranya. Tetapi ia berpendirian Agama lain, sebab beberapa negeri Islam sendiri telah diserangnya dan banyak member pertolongan orang Kristen. Setelah wafatnya Ghazan Khan, Ia digantikan oleh putranya Khudha Bandah Khan atau Abdullah. Ia adalah seorang raja yang membela mazhab Syi’ah dengan setia. Ia meresmikan dasar mazhab syi’ah itu dalam kerajaan. Gerakan perluasan tidak banyak terjadi di zaman Khudha Bandah.

Setelah Khudha Bandah wafat kemudian digantikan oleh putranya yang masih belum dewasa, bernama Abu Sa’id. Ia naik tahta berumur 12 tahun, oleh sebab itu kerajaan dikendalikan oleh wazirnya yaitu Cupan. 

DINASTI TIMURIYAH

A. Sejarah Berdirinya Dinasti Timuriyah
Timuriyah merupakan Dinasti Islam di Asia Tengah yang meliputi seluruh Asia Tengah, Iran, Afganistan, Pakistan dan sebagian dari India serta Mesopotamia dan Kaukasus. Kekaisaran ini didirikan oleh Timur Lenk abad ke XIV. Asal-mula Dinasti Timuriyah kembali ke konfederasi nomaden Mongolia yang dikenal sebagai Barlas, yang merupakan sisa-sisa tentara Mongol milik Jenghis Khan. Setelah menakhlukkan Asia Tengah, Barlas menetap di Turkistan dan bercampur dengan Turki dan orang yang berbahasa lokal disana. 

Dengan wafatnya pemimpin Ilkhaniyah yaitu Abu Sa’id, tanah Iran kembali dalam kekacauan, sehingga Amir negeri Kasyghar dan Badakhsyan mulai menjarah ke tanah Iran. Waktu itu Timur Lenk menjadi kepala qabilahnya di Samarkand. Mulanya dengan sabar ia menunjukkan kesetiaannya kepada penjarah yang datang ke negerinya, sampai dia mendapat kepercayaan dan akhirnya tercapailah cita-citanya yaitu jika hanya Satu Tuhan yang berkuasa di langit, maka di dunia pun hendaknya satu raja yang berkuasa, yaitu dirinya sendiri. 

B. Perkembangan Dinasti Timuriyah
Tahun 1380 Timur Lank menyusun pengikutnya kaum Tartar untuk menakhlukkan negeri-negeri. Dalam penjarahannya yang pertama ia dapat menakhlukkan Afganistan, tanah-tanah Iran dan Kurdistan. Tahun 1393 M ditakhlukkan juga kota Bagdad dan dalam masadua tahun seluruh negeri d pinggir Dajlah dan El-Furat telah jatuh ke bawah kekuasaannya. Tahun 1395 M ia menjarah sampai ke tanah Rusia dan menduduki kota Moscow. Pada tahun 1398 M dia menakhlukkan India (Delhi) dengan membawa 400.000 tentara. Dalam rangka pembangunan masjid di Samarkand, ia membutuhkan batu-batu besar. Untuk itu 90 ekor gajah dipekerjakan mengangkat batu-batu besar itu dari Delhi ke Samarkand. 

Pada tahun 1401 M ia memasuki daerah Syria bagian utara setelah itu Aleppo dihancur leburkan, kepala dari 20.000 penduduk dibuat piramida setinggi 10 hasta dan kelilingnya 20 hasta dengan wajah menghadap keluar. Banyak bangunan sekolahan dan masjid dihancurkan. Pasukan Sultan Faraj dari kerajaan Mamalik dapat dikalahkannya dalam suatu pertempuran dahsyat, sehingga Damaskus jatuh ke tangan pasukan Timur Lenk pada tahun 1401 M. Akibat peperangan itu masjid Umayyah yang bersrjarah rusak berat tinggal dinding-dindingnya saja yang masih tegak. 

Di tahun 1402 M dimulainya menyerang Asia Kecil dengan maksud menghancurkan Kerajaan Turki Usmani. Pada 21 Juli 1402 M bertemulah tentaranya dengan tentara Sultan Bayazid di Ankara. Terjadilah pertempuran yang hebat, Bayazid tiak dapat bertahan sehingga tertawan. Kota Brossa di Azmir dapat pula didudukinya. Setelah selesai menakhlukkan Turki ia berkeinginan menakhlukkan negeri yang besar, yaitu Tiongkok. Tetapi dalam perjalanan menuju tiongkok, Timur Lank mati di tengah jalan, dalam usia 71 tahun.

Setelah Timur Lank meninggal, dua orang anaknya Muhammad Jehanekir dan Khalil berperang memperebutkan kekuasaan. Khalil 1404-1405 M keluar sebagai pemenang, akan tetapi ia hidup dengan berfoya-foya menghabiskan kekayaan. Sebab itu saudaranya yang lain, Syah Rukh (1405-1447 M) berusaha mengembalikan wibawa kerajaan dari tangannya. Ia seorang raja yang adil dan lemah lembut. Setelah wafat, ia digantikan anaknya Ulugh Bey tahun 1447-1449 M. Ulugh Bey merupakan raja yang alim dan sarjana ilmu pasti. Namun kekuasaannya tidak lama, dua tahun setelah berkuasa ia dibunuh oleh anaknya yang haus kekuasaan yaitu Abd Al-Latif (1449-1450 M). Raja besar yan terakhir Dinasti Timuriyah adalah Abu Sa’id (1452-1469 M). pada masa inilah kerajaan mulai terpecah belah. Wilayah kerajaan yang luas itu diperebutkan oleh ua suku Turki yang baru muncul, yaitu Kara Koyunlu dan Ak Koyunlu. Abu Sa’id terbunuh ketika bertempur melawan Uzun Hasan, penguasa Ak Koyunlu. 


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:
Nenek moyang Bangsa Mongol bernama Alanja Khan yang mempunyai dua putra kembar, Tartar dan Mongol. Dari kedua inilah melahirkan dua suku besar, Mongol dan Tartar. Dan kemudian Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan yang kemudian dirujuk menjadi Bani Ilkhan. Dinasti Ilkhan berdiri pada tahun 1258 M, pada saat Hulagu Khan berhasil memantapkan kekuasaannya di Bagdad. Dinasti Ilkhan memerintah di wilayah Asia Kecil di Barat dan India di Timur dengan ibukotanya Tabriz. Di wilayah itu sekarang membentangnegara Turki, Syiria, Irak, Iran, Uzbekistan dan Afganistan.

Timuriyah merupakan Dinasti Islam di Asia Tengah yang meliputi seluruh Asia Tengah, Iran, Afganistan, Pakistan dan sebagian dari India serta Mesopotamia dan Kaukasus. Kekaisaran ini didirikan oleh Timur Lenk abad ke XIV. Dinasti Timuriyah dalam perkembangannya banyak melakukan penaklukkan-penakhlukkan.


- Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 2013)
- Nasution, Harun. Islam ditinjau dari bebagai aspek, Jilid I, (Jakarta: UI Press, 1985, Cetakan Kelima)
- Hamka, Sejarah Umat Islam, Jilid III (Jakarta: Bulan Bintang, 1975)
- http://suranto-antasura.blogspot.co.id/2011/12dinasti-ilkhan.htm?m=1
- http://id.m.wikipedia.org/wiki/Dinasti_Timuriyah

0 Response to "MAKALAH ASAL-USUL DAN PERKEMBANGAN DINASTI ILKHANIYAH DAN TIMURIYAH"

Post a Comment