BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar
Teori
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOST files yang berisi
informasi dari nama komputer dan IP address-nya.
Di Internet, file ini dikelola secara
terpusat dan di setiap lokasi harus di copy
versi terbaru dari HOST files, dari
sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan,
maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya
jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi
dimana DNS di desain menggantikan
fungsi HOST files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace
yang baik.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Dengan memperlajari DNS
ini, diharapkan dapat mengerti cara kerja DNS. Dan
juga mengetahui cara menggunakan DNS
itu sendiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian DNS
DNS
adalah sebuah aplikasi services di
Internet yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu
diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke
sebuah IP misalnya 202.68.0.134. Jadi DNS dapat dianalogikan pada pemakaian
buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk
menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama
persis, host computer mengirimkan queries
berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan
ke IP address.
Domain Name System (DNS) merupakan suatu jenis sistem
yang melayani pemetaan IP Address ke FQDN
(Fully Qualified Domain Name) atau
sebaliknya. Fungsi utama dari sebuah sistem DNS adalah menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi nomor IP (IP address)
atau sebaliknya. Sehingga nama tersebut mudah untuk diingat oleh pengguna
internet. Fungsi lainnya adalah memberikan suatu informasi tentang suatu host
ke seluruh jaringan internet. Bila tidak dibuat DNS maka manusia pasti akan
kesusahan untuk mengingat alamat-alamat IP seperti 202.168.30.1 , 202.168.78.12
, 192.168.231.7. Oleh karena itu diciptakanlah DNS dan seperti yahoo.com dapat
kita akses tanpa pusing harus menghapalkan IP Address.
Pada sistem operasi Linux, DNS diimplementasikan
dengan menggunakan software yang bernama BIND ( Barkeley Internet Name Domain). BIND dapat anda install dan
konfigurasikan pada sebuah PC dalam jaringan kantor atau rumah anda yang
selanjutnya kita sebut sebagai DNS Server.
Jika anda memilih sebuah PC sebagai DNS Server
dengan alamat IP 192.168.1.5 , maka setiap komputer yang terhubung dalam network harus mendefinisikan siapa
server DNS-nya (192.168.1.5). Komputer yang tidak mendefinisikan siapa server DNS-nya tidak dapat memanfaatkan penamaan
DNS.
2.2 Cara Kerja DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan
nama komputer ke IP address
(memetakan) atau sebaliknya. DNS Client
disebut dengan resolvers dan DNS Server
disebut dengan name servers. Resolvers atau client
mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara
mengecek ke local database DNS,
menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika
ternyata permintaan dari client tidak
ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward
Lookup Query, yaitu permintaan dari client
dengan cara memetakan nama komputer (host)
ke IP address. Sebagai contoh :
1. Jikalau
kita ingin mengakses himatif.com, maka browser
akan menanyakan pada DNS server local
letak dari host yang mengelola name server
dari DNS himatif.com, apakah telah terpetakan atau belum.
2. DNS server local akan menanyakan pada cache. Apabila host pernah mengakses
himatif.com, jika DNS server local pernah mengakses maka IP Address dari
himatif.com akan diambil.
3. Apabila
belum diakses maka DNS server local
akan mengontak root server (.). Root server akan mengontak server yang bertanggung jawab atas
domain .ac.id .
4. Browser
melalui DNS server local mengontak
DNS yang mengelola himatif.com dan menyimpan pada chache.
5. Dan
kita dapat berbrowsing-ria.
2.3 Struktur DNS
Domain
Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama,
yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada
di struktur hirarki yang disebut dengan level.
Level paling atas di hirarki disebut
dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan
periode dimana lambang untuk root domain adalah . (dot).
Top-Level Domains
Pada bagian
dibawah ini adalah contoh dari top-level
domains:
-.com :
Organisasi Komersial
-.edu :
Institusi pendidikan atau universitas
-.org :
Organisasi non-profit
-.net : Networks
(backbone Internet)
-.gov :
Organisasi pemerintah non militer
-.mil :
Organisasi pemerintah militer
-.arpa : Reverse
DNS
-.xx : dua-huruf
untuk kode negara (.id:Indonesia,.sg:singapura,dll)
Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain,
yang disebut dengan subdomain. Untuk
contoh:
Domain himatif.com, himatif.com terdapat
komputer (host) seperti server1. himatif.com dan subdomain sion. himatif.com.
Subdomain sion. himatif.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.sion.
himatif.com.
Host Names
Domain name yang
digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name (FQDN) untuk
setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1. himatif.com, dimana
fileserver1 adalah host name dan himatif.com adalah domain name.
2.4 Jenis – Jenis DNS Record (Elemen Dasar DNS)
1. NS (Name
Server) : Digunakan untuk menyatukan “Authoritative Name Server” yang mengelola domain.
2.
A (Address) : Digunakan
untuk memetakan suatu hostname ke suatu IP Address.
3. PTR (Pointer)
: Digunakan
untuk meletakan IP Address ke hostname.
4. CNAME (Canonical
Name) : Digunakan untuk menyatakan sebuah alias atau nickname dari suatu host.
5. MX (Mail
Exchange) : Digunakan untuk mengarahkan e-mail
untuk suatu host atau domain ke host yang berfungsi sebagai mail
server.
6. SOA : Strart
of Authority merupakan perintah yang hanya digunakan
oleh primary DNS. Perintah tersebut mendefinisikan awal
dari suatu zone.
7. Nameserver : Nama domain yang anda
buat dilayani oleh server DNS.
8. Serial_number : Nomor seri dari zone file. Biasanya menggunakan format
berbentuk yyyymmddxx (Y: tahun,
M: bulan, D : tanggal, X: kode serial)
9. Refresh_number : Mendefinisikan selang
waktu yang diperlukan oleh Secondary Name
Server untuk memeriksa perubahan
zone file pada Primary Name Server.
10. Retry_number : Mendeklarasikan
beberapa DNS menunggu pengulangan pengecekan terhadap DNS bila DNS tidak memberikan respon pada saat proses refresh.
11. Expire_number : mendeklarasikan
berapa lama zone file dipertahankan pada DNS apabila DNS tidak bisa maka ia akan
melakukan penghapusan.
12.
Negative Cache
TTL _number : Mendeklarasikan nilai default
Time To Live untuk semua resource
pada zone file.
Ada banyak cara
untuk mengkonfigurasi BIND9. Beberapa konfigurasi yang paling umum adalah
caching nameserver, master primer, dan sekunder sebagai master.
- Jika
dikonfigurasi sebagai caching nameserver BIND9 akan menemukan jawaban atas
pertanyaan nama dan mengingat jawabannya ketika domain bertanya lagi.
- Sebagai
master primary server BIND9 membaca data untuk zona dari sebuah file pada
host sendiri dan memiliki hak untuk zona.
- Dalam
master sekunder konfigurasi BIND9 mendapatkan data zona dari nameserver
lain yang memiliki hak untuk zona.
Konfigurasi file
DNS tersebut disimpan dalam direktori /etc/bind . File
konfigurasi
utama adalah /etc/bind/named.conf.local.
Konfigurasi DNS :
Pada praktikum kali ini kita akan mencoba menggunakan primary master.
PRIMARY MASTER
Dalam bagian ini BIND9 akan dikonfigurasi sebagai Primary Master untuk
domain himatif.com
Forward Zone File
1.
Edit file /etc/bind/named.conf.local :
root@modul:~#
vim /etc/bind/named.conf.local
dan tambahkan baris di bawah ini :
zone
"himatif.com" {
type master;
file "/etc/bind/db.himatif.com";
};
2.
Sekarang gunakan file isi
/etc/bind/db.local untuk membuat file /etc/bind/db.himatif.com :
root@modul:~#cp
/etc/bind/db.local /etc/bind/db.himatif.com
3.
Edit file /etc/bind/db. himatif.com:
root@modul:~#
vim /etc/bind/db.himatif.com
Pastikan
sudah diedit seperti contoh dibawah ini :
;
; BIND data file
for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA
himatif.com. root.himatif.com.
(
2012010100 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS himatif.com.
@ IN A 192.168.144.128
@ IN AAAA
::1
Bila Anda menggunakan domain selain himatif.com dan alamat IP yang berbeda,
gantilah himatif.com dan alamat IP sesuai dengan domain anda dan alamat IP
server dns anda.
Reverse Zone
File
1.
Edit
/etc/bind/named.conf.local dan tambahkan dibawah ini :
zone "144.168.192.in-addr.arpa"
{
type master;
notify no;
file
"/etc/bind/db.192";
};
Ganti 144.168.192 dengan pembalikan tiga
oktet pertama jaringan yang Anda gunakan. Juga, nama file zona /etc/bind/db.192
harus tepat, harus sesuai dengan oktet pertama jaringan Anda.
2.
Sekarang buat
file /etc/bind/db.192 dengan menyalin isi dari file /etc/bind/db.127
root@modul:~#cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.192
3. Edit file seperti
/etc/bind/db.192 di bawah ini:
;
; BIND reverse data file for local loopback interface
;
$TTL 604800
@ IN SOA himatif.com. root.himatif.com. (
2007010101 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200
; Expire
604800
) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS himatif.com.
128 IN PTR www.himatif.com.
Ganti himatif.com dengan domain anda dan
nomor serial harus berbeda dengan serial yang kita buat sebelumnya. Sementara
angka 128 sesuikan dengan host id alamat jaringan Anda.
4.
Restart
bind9
root@modul:~# /etc/init.d/bind9
restart
* Stopping domain
name service... bind9 [ OK ]
* Starting domain name
service... bind9 [ OK ]
Pengujian
DNS :
Langkah pertama
dalam pengujian BIND9 adalah dengan menambahkan Alamat IP name server ke sebuah host resolver.
Primary nameserver harus dikonfigurasi sebagai host lain untuk dua kali pemeriksaan. Cukup edit /etc/resolv.conf
dan tambahkan baris berikut ini:
Nameserver 192.168.144.128
Ganti alamat IP
di atas dengan alamat IP DNS server Anda.
a. Pengecekan
dengan ping nama domain
root@modul:~#
ping himatif.com
PING
himatif.com (192.168.144.128) 56(84) bytes of data.
64
bytes from himatif.com (192.168.144.128): icmp_seq=1 ttl=64
time=0.014
ms
64
bytes from himatif.com (192.168.144.128): icmp_seq=2 ttl=64
time=0.010
ms
64
bytes from himatif.com (192.168.144.128): icmp_seq=3 ttl=64
time=0.009
ms
64
bytes from himatif.com (192.168.144.128): icmp_seq=4 ttl=64
time=0.009
ms
---
stikom-bali.ac.id ping statistics ---
4
packets transmitted, 4 received, 0% packet loss, time 2999ms
rtt
min/avg/max/mdev = 0.009/0.010/0.014/0.003 m
b. Pengecekan dengan host nama domain atau alamat IP
root@modul:~#
host himatif.com
himatif.com has address 192.168.144.128
himatif.com has IPv6 address ::1
atau
dengan cara :
root@modul:~#
host 192.168.144.128
128.144.168.192.in-addr.arpa
domain name pointer www.himatif.com
c. Pengecekan dengan dig nama domain
root@modul:~# dig himatif.com
; <<>> DiG 9.5.1-P2
<<>> himatif.com
;; global options: printcmd
;; Got answer:
;; ->>HEADER<<- opcode: QUERY,
status: REFUSED, id: 53909
;; flags: qr rd; QUERY: 1,ANSWER: 0,
AUTHORITY: 0, ADDITIONAL: 0
;; WARNING: recursion requested but not
available
;; QUESTION SECTION:
; stikom-bali.ac.id. IN A
;; Query time: 5 msec
;; SERVER: 192.168.1.5#53(192.168.144.128)
;; WHEN: Mon Oct 5 15:43:33 2009
;; MSG SIZE
rcvd: 29
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DNS adalah sebuah
aplikasi services di Internet yang
menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu
diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke
sebuah IP misalnya 202.68.0.134. Jadi DNS dapat dianalogikan pada pemakaian
buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk
menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama
persis, host computer mengirimkan queries
berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan
ke IP address.
0 Response to "Makalah Dasar Teori Tujuan Dan Manfaat DNS"
Post a Comment