ABSTRAK
Geografi merupakan
salah satu bidang studi yang dipelajari di sekolah menengah atas. Banyak yang berpendapat bahwa geografi
menjadi salah satu pelajaran yang kurang diminati. Terkadang siswa memerlukan
visualisasi untuk membantu abtraksi mereka terhadap materi yang bagi mereka
relatif baru ini. Selama ini metode pembelajaran yang diterapkan kebanyakan
masih bersifat konvensional,di dalam penyampaiannya masih menggunakan media
papan tulis serta sebatas gambar dari buku. Salah satu solusi untuk memecahkan
permasalahan ini adalah dengan dibuatnya suatu aplikasi multimedia pembelajaran
geografi sebagai media pembelajaran.
Pada
tugas akhir ini telah dibuat aplikasi multimedia untuk membantu para siswa
belajar geografi terutama pada bab Bentuk Muka Bumi. Metode yang digunakan
dalam perancangan dan pembuatan aplikasi ini adalah metode pengembangan
multimedia
yang terdiri dari enam tahapan yaitu konsep (concept), perancangan (design),
pengumpulan bahan (material collecting),
pembuatan aplikasi (assembly),
pengujian (testing) dan penyimpanan (distribution) ), namun pada aplikasi ini
hanya sampai pada tahap pengujian (testing).
Aplikasi ini dibangun menggunakan Adobe Flash CS 3 Professional.
Aplikasi ini
merupakan alternatif media pembelajaran geografi yang pada mulanya masih
bersifat konvensional. Materi yang dibahas dalam aplikasi pembelajaran geografi
ini adalah Bentuk Muka Bumi yang meliputi ; Proses Alam Endogen, proses Alam
Eksogen dan Batu-Batuan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas VII diajarkan beberapa materi baru untuk
meningkatkan pemahaman para siswa. Materi yang diberikan diantaranya ; bentuk
muka bumi, peta, atlas globe, atmosfer dan masih banyak lagi. Materi-materi tersebut
dipelajari dalam mata pelajaran geografi. Banyak siswa berpendapat bahwa
geografi merupakan pelajaran sulit diterima, khususnya pada materi bentuk muka
bumi. Pada materi ini membahas tentang ; proses alam endogen, batu-batuan, dan
proses alam eksogen. Terkadang siswa membutuhkan visualisasi untuk membantu
pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan. Selama ini metode pembelajaran
yang diberikan masih bersifat konvensional, di dalam penyampaiannya masih
menggunakan media papan tulis dan gambar
dari buku. Hal ini yang membuat kurangnya minat belajar geografi dengan materi
bentuk muka bumi. Kurangnya fasilitas dan media pembelajaran yang ada, juga
membuat para guru tidak bisa berbuat banyak dalam menyampaikan materi yang
diberikan, karena guru tidak dapat menyajikan semua benda dan peristiwa yang
terdapat dalam materi pembelajaranan seperti ; letusan gunung berapi,
batu-batuan dan sebagainya.
Agar materi mudah dipahami, siswa memerlukan
peraga atau gambaran yang membuat mereka dapat terlibat langsung dalam materi
yang dibahas. Faktor guru sangat berpengaruh dalam mengembangkan
pemahaman siswa dalam menerima materi.. Begitu juga dalam pembelajaran, seorang
guru harus memiliki metode-metode pembelajaran yang memudahkan siswa untuk
memahami meteri pelajaran yang diberikan.
Dengan adanya
multimedia maka akan mempermudah siswa dalam memahami materi yang diberikan,
serta membantu para guru dalam mengembangkan metode pembelajaran mereka. Multimedia
merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, suara
animasi dan video yang telah dikemas menjadi file digital, digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Untuk itu perlu
sebuah aplikasi multimedia yang dapat memberikan kemudahan-kemudahan dan
ketertarikan siswa dalam memahami materi pembelajaran geografi khususnya pada
materi bentuk muka bumi dengan baik.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, rumusan masalah adalah bagaimana membangun aplikasi
multimedia pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII, khususnya pada
materi bentuk muka bumi.
1.3 Batasan Masalah
Permasalahan dalam tugas
akhir ini dibatasi pada
1. Materi
yang terdapat dalam Aplikasi pembelajaran ini berdasarkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) Standar Isi Tahun 2006
2. Materi
Geografi yang dibahas meliputi ; Proses Alam Endogen, Proses Alam Eksogen dan
Batuan.
3. Evaluasi
dari materi pembelajaran berupa soal pilhan ganda.
4. Materi
Geografi yang dibahas terdapat pada bab Bentuk Muka Bumi.
5. Aplikasi
ini berbasis Multimedia yang dibangun dengan Adobe Flash Cs3.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan aplikasi pembelajaran Geografi
untuk membantu dalam pembelajaran khususnya siswa SMP kelas VII berbasis
multimedia.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat tugas
akhir ini adalah sebagai media
pembelajaran yang dapat membantu siswa agar dapat memahami materi yang
diberikan serta sebagai media untuk membantu guru SMP kelas VII dalam
memberikan materi pembelajaran geografi
agar lebih bervariasi.
1.6 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi
yang digunakan dalam Aplikasi Pembelajaran Geografi Untuk Siswa SMP Kelas VII
Berbasis multimedia ini menggunakan metodologi pengembangan multimedia yang dikenalkan oleh
Sutopo. Tahapan pengembangan sistem multimedia meliputi:
1.
Concept
2.
Design
3.
Material
Collecting
4.
Assembly
5.
Testing
6.
Distribution
Dalam tugas akhir ini
ini tahapan yang akan dilaksanakan hanya sampai pada tahap Testing. Distribution
dilakukan hanya sebatas kompilasi dan menjalankan program.
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan
yang digunakan dalam penyusunan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui arah dan tujuan tugas
akhir ini, dimulai dengan latar
belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR
TEORI
Bab ini berisi pengertian dan teori yang menjadi landasan penelitian dan mendasari tugas
akhir yang dilakukan dalam pembuatan
aplikasi multimedia sebagai alat bantu ajar geografi bentuk muka bumi Sekolah
Menegah Pertama (SMP) kelas VII.
Pengertian dan teori tersebut meliputi; aplikasi, pembelajaran, multimedia, storyboards, struktur navigasi, software yang digunakan dan materi
geografi kelas VII.
BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN
Bab ini membahas
konsep dan perancangan perangkat lunak serta
penjelasan tentang perangkat lunak.
BAB IV IMPLEMENTASI
Bab ini mengutarakan tentang manual program
yang menjelaskan cara penggunaan sistem tersebut, menjalankan program aplikasi,
serta cara pembuatan program.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bagian akhir yang
berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan ysang telah disusun.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Aplikasi
Aplikasi
merupakan suatu program yang dibuat oleh pemakai yang ditunjukan untuk
melakukan suatu tugas khusus. Aplikasi ini biasanya dikelompokan menjadi dua, yaitu
program apliaksi seba guna dan program aplikasi spesifik (Kadir, 2002).
Program
aplikasi serbaguna adalah program aplikasi yang dapat digunakan oleh pemakai
untuk melakasnakan hal-hal yang bersifat umum (misalnya untuk membuat
dokumentasi untuk mengirim surat secara elektronis) serta untuk mengotomasikan
tugas-tugas individu yang bersifat berulang (misalnya untuk melakukan
perhitungan-perhitungan yang bersifat rutin). Termaksud dalam kategori ini
antara lain adalah web browser, surat
elektronis, pengolahan kata (word
prosessor), lembar kerja dan program presentasi. Program aplikasi serbaguna
sering kali disebut perangkat lunak pemakai akhir (end user ) (Kadir, 2002).
Program
aplikasi spesifik adalah program yang ditunjukan untuk menangani hal-hal yang
bersifat spesifik,misalnya program pada sistem pos (point of sale) dan ATM. Termaksud dalam katagori ini adalah program
yang disebut sebagai paket aplikasi atau perangkat lunak paket,contohnya DEAC EASY ACCOUNTING (DEA) yang dipakai
untuk menanani masalah akuntansi (Kadir, 2002).
2.2 Multimedia
Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang
berarti banyak, bermacam-macam, dan medium
(Bahasa Latin) yang berarti sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau
membawa sesuatu. Kata medium dalam
American Heritage Electronic Dictionary (1991) juga diartikan sebagai
alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi (Rachmat, 2005).
Beberapa definisi multimedia menurut
beberapa ahli diantaranya:
- Kombinasi
dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa
audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk,
2002)
- Alat
yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video (Robin dan Linda,
2001)
- Multimedia
dalam konteks komputer menurut Hofstetter (2001) adalah: pemanfaatan
komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, video,
dengan menggunakan tool yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi,
dan berkomunikasi.
- Multimedia
sebagai perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi,
dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Wahono, 2007).
- Multimedia
merupakan kombinasi dari data text, audio, gambar, animasi, video, dan
interaksi (Zeembry, 2008).
- Multimedia
(sebagai kata sifat) adalah media elektronik untuk menyimpan dan
menampilkan data-data multimedia (Zeembry, 2008).
Berdasarkan pendapat-pendapat
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media
(format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound,
animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital
(komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak diantaranya untuk:
media pembelajaran, game, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur,
olahraga, hobi, iklan/promosi, dan lain lain. (Wahono, 2007). (yogapw, 2010).
2.2.1
Elemen
– elemen multimedia
Berikut ini adalah gambaran tentang
elemen-elemen yang digunakan untuk membuat aplikasi multimedia :
2.2.1.1
Teks
Bentuk data
multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks. Teks dapa
membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa kita.
Lebih dari itu file teks mempunyai struktur linier sederhana. Meskipun mungkin
saja ada multimedia tanpa teks, kebanyakan sistem multimedia menggunakan teks,
sebab teks sangat efektif untuk menyampaikan ide serta memberikan panduan
kepada pengguna. Secara umum ada empat macam teks,yaitu teks cetak, teks hasil
scan, teks elektronis dan hypertext (Mc
Cormick, 1996).
2.2.1.2
Suara
(Audio)
Ada beberapa
macam file (format) audio yang dapat digunakan dalam produksi multimedia(Mc Cormic,
1996). Beberapa format standar yang bisasa digunakan untuk media anatara lain :
1.
Waveform
audio (*.wav) merupakan file audio yang berbentuk digital,
kualitas produksi file ini tergantung pada sampling rate (banyak sample per
detik). Dapat menyimpan bunyi yang didengar berdasarkan frekuensi, amplitude,
dan muatan harmoninya.
2.
AIFF
(Audio Interchange File Format) (*.aif) merupakan
standar format file yang bekerja pada
OS Mac. Tetapi bisa dijalanakan juga di Windows dengan menginstall QuickTime4.
3.
DAT
(Digital Audio Tape)(*.dat)merupakan format file yang biasa
digunakan dalam perekam di studio musik , sehingga pertukana audio antara
stuidio juga menggunakan DAT.
4.
MIDI
(Musical Instrument Digital Interface)(*.mid) merupakan
format file yang dapat mendapatkan audio track dalam CD menjadi file berukuran sangat kecil dengan bandwidth lebih sedikit dan dapat
ditransfer melalui internet tanpa mengurangi kualitas suara aslinya.
5.
Audio
CD menyimpan
pustaka music atau efek –efek suara, mempunyai format yang sama dengan yang
dimainkan player dirumah anda. Biasanya
mempunyai format dengan ekstensi *.WAV atau *.AIF.
6.
MP3
kependekan
dari MPEG Audio Layer 3 merupakan format file yang dapat memadatkan audio track
dalam CD menjadi file berukuran sangat kecil dengan bandwidth lebih sedikit dan
dapat ditransfer melalui internet tanpa mengurangi kualitas suara aslinya.
2.2.1.3
Gambar
Gambar atau
grafik merupakan bagian yang tidak kalah pentinganya dalam dunia multimedia.
Pada dasarnya sebuah format gambar dapat dipresentasikan kedalam satu tipe,
yaitu Bitmap atau Vector. Perbedaan dari kedua format ini
adalah file Bitmap berisikan
informasi warna RGB ( Red, Green,Blue)
dalam setiap pikselnya, sedangkan Vektor
tidak. Jelas kedua format ini mempunyai keunggulan masing-masing. Filter Bitmap
bisa langsung dilihat dengan keanekaragaman warna yang disimpannya (kaya akan
warna), tetapi semakin besar warna yang disimpan dalam file ini, pembacaan akan
lama dan jumlah byte yang dibutuhkan
akan semakin besar. Juga bila mana kita melakukan pembesaran pada format ini,
maka gambar akan terlihat kacau. Adapun kelemahan vektor adalah bila mana kita memperbesar penglihatan terhadap
format ini, secara tetap gambar akan terlihat sebagaimana mestinya. Kelemahan
format ini adalah tidak menampung informasi warna yang banyak (miskin akan
warna). Umumnya format file yang digunakan untuk multimedia adalah format
sejenis Bitmap. Hal ini terjadi karena file Bitmap mempunyai kesesuaian dengan
konsep multimedia, yaitu informasi yang dihasilkan menarik,dalam arti mempunyai
banyak warna.
Beberapa format file gambar (grafik) antara lain :
1. PICT (*.pic,*.pct)
merupakan format file default Machintosh yang tersedia untuk aplikasi garafik
yang dijalankan pada sebuah platform Machintosh.
2. BMP (*.bmp)
merupakan format file default windows, Format ini mendukung alpha chanel.
3. JPEG (Joint Photographic Experts
Group)(*.jpg) merupakan formata grafik terkompresi
digunakan untuk menampilkan foto dan gambar secara kontinyu dan dapat
mengendalikan kedalaman warna.Ukuran file-nya
relative kecil dan paling cocok digunakan di web.
4. GIF (Grfic Interchange File)(*.gif)
merupakan file terkompresi yang memungkinkan desainer membuat gambar animasi
kecil dengan meletakkan gambar pada ujung atas (gambar satu dengan yang
lainnya).
5. TIFF (Tagged
Interchange File Format)(*.tif) merupakan format file terkompresi yang biasa
dipakai pada perusahaan percetakan, Keunggulan dari format file ini adalah
lebih fleksibel dari format bitmap yang didukung secara virtual oleh seluruh
point, image editing dan aplikasi ke dalam layout.
6. PNG (Portable Network Graphics)(*.png)
dikembangkan sebagai alternatif bebas-patent
untuk GIF.
PSD
merupakan
file format yang digunakan photoshop.
2.2.1.4
Animasi
Penggunaan
animasi pada komputer telah dimulai dengan ditemukannya komputer yang dapat
dipergunakan untuk melakunan ilustrasi dikomputer, membuat perubahan gambar
dari gambar ke satu gambar berikutnya sehingga terbentuk satu gerakan tertentu.
Animasi menunjukkan sebuah seri dari gambar grafik yang menirukan gerakan dan juga
penyamaan suara. Animasi mempunyai dua tipe yang berbeda, yaitu ; Cast-Based
dan frame-based.
Animasi cast-based disebut juga animasi obyek,
adalah bentuk animasi dimana tiap-tiap obyek dalam tampilan merupakan elemen
tersendiri yang mempunyai susunan gambar, bentuk, ukuran, warna dan kecepatan.
Sebuah naskah tampilan diawasi oleh penempatan dan pergerakan obyek dalam
tiap-tiap frame animasi.
Animasi frame-based adalah layer atau frame yang
satu ke frame yang lain akan mengahsilkan animasi. Animasi frame-based sangat mirip teknologi video digital. Tiap-tiap frame
dapat diubah menjadi entitas yang unik, sebab pengubahan ini digambarkan dalam
gambar yang nyata yang terlihat untuk periode waktu tertentu. Animasi kartun
merupakan salah satu contoh animasi frame-based.
Ada Sembilan macam jenis animasi :
1. Animasi
Sel (Cell Animation) ; potongan
animasi dibuat pada sebuah potongan asetat atau sel. Sel animasi biasanya
merupakan lembaran-lembaran yang berbentuk sebuah frame animasi tunggal.
2. Animasi
Sprite (Sprite Animation) ; objek
yang diletakkan dan dianimasikan pada bagian puncak grafik dengan latar
belakang diam. Sprite dan bergerak sebagai objek mandiri.
3. Animasi
Frame (Frame Animation) ; animasi yang menampilkan gambar yang berurutan
secara cepat. Antara gambar satu (frame satu) dengan gambar lain (frame lain) berbeda.
4. Animasi
Lintasan (Path Animation ) ; animasi
dari objek yang bergerak seoanjang garis kurva yang anda tentukan sebagai
lintasan.
5. Animasi
Spline ; representasi matematis dari
kurva, bila objek bergerak, biasanya tidak mengikuti garis lurus,misalnya
bentuk kurva.
6. Animasi
Vektor (Vector Animation) ; Animasi
ini mirip dengan animasi sprite. Animasi sprite menggunakan bitmap untuk
sprite, animasi vector menggunakan rumus matematis unttuk menggambarkan sprite.
7. Computational Animation
; animasi yang memvariasikan koordinat x (posisi horizontal) dan y (posisi
vertikal).
8. Animasi
karakter (Character Animation) ;
animasi yang sering dilihat seperti animasi film kartun.
9. Morphing
; Mengubah satu bentuk menjadi bentuk lain dengan menampilkan serangkaian frame
yang menciptakan gerakan halus begitu bentuk pertama mengubah menjadi bentuk
lain.
2.2.1.5
Video
Pada saaat ini
perkembangan pengolahan video telah berkembang dengan pesat. Hal ini ditunjang
oleh perkembangan teknologi komputer yang semakin merambah ke berbagai bidang.
Pengolahan video secara professional semakin mudah dilakukan. Dengan munculnya
peralatan untuk PC (personal computer)
yang bernama video commander, video
classy dan video blaster yang
merupakan sebuah card yang dipasang ke slot ekspansi komputer, peralatan ini
dapat menerima masukan berupa sinyal dalam system NTSC (Natural Television Standard Committee) dan PAL (Phase Alternating Line) dalam berbagai
peralatan, seperti TV Tunner, VCR ( Video
Cassette Recorder), laser disk player dan kamera TV.Dengan alat ini
software tertentu kita dapat menyimpan gambar yang ditampilkan melalui beberapa
apliaksi untuk video dan menjadikan sebuah tayangan tidak bergerak atau
bergerak. Untuk gambar tidak bergerak file yang dihasilkan adalah file
berekstensi AVI (audio video interlace).
Ada
beberapa macam format file video yaitu:
1. Quick
Time (MOV) (*.mov) dapat dijalankan
ke OS Mac dan Windows.
2. Motion Picture Experts Group (MPEG)
(*.mpeg)
adalah skema kompresi dan spesifikasi format file video digital yang telah
dikembangkan oleh grup ini.
3. Audio Video Interleave (AVI) (*.avi)
merupakan format video dan animasi yang digunakan video untuk windows.
4. Shockwave (Flash)
(*.swf) dikembangkan oleh Macromedia
2.2.2
Manfaat
Multimedia dalam Proses Pembelajaran
Secara umum manfaat
yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih
interaktif, jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat
ditingkatkan dan prises belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan
saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. (id.shvoong, 2011).
Beberapa keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran (Samodra, 2009):
1. Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak
tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri,
elektron.
2. Memperkecil benda yang sangat besar yang tidak
mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti
gajah, rumah, gunung.
3. Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks,
rumit dan berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia,
bekerjanya suatu mesin, beredarnya planet Mars, berkembangnya bunga
4. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh,
seperti bulan, bintang, salju.
5. Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya,
seperti letusan gunung berapi, harimau, racun.
6. Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
Berikut ini merupakan beberapa karakteristik
multimedia pembelajaran (Samodra, 2009) :
1. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen,
misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
2. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi respon pengguna.
3. Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan isi
sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bimbingan oran lain.
Disamping itu, terdapat
juga kriteria penilaian multimedia interaktif, kriteria penilaian yang pertama
adalah kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin
sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria
yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan
dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari
program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si
pembelajar atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media dimana media
harus mengintegrasikan aspek dan ketrampilan bahasa yang harus dipelajari.
Untuk menarik minat
pembelajar, program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga
merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi
secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran
yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai
menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.
2.3 Storyboard
Storyboards
adalah
rangkaian pekerjaan menggambar yang menandakan susunan frame dalam suatu urutan. Pembuatan Storyboards berdasarkan kepada desain konsep yang merupakan
gambaran secara umum dari seting,
lokasi, pengambilan gambar, dan unsur-unsur lain yang munkin diperlukan. Sering
terjadi dimana setting maupun lokasi
tidak sesuai dengan yang diinginkan sehingga mungkin telah menciptakan sebagian
besar setting dan lokasi dengan
miniatur atau model. Bagaimanapun juga, “Gambaran” yang dibangun dalam tahap
desain konseptual dan sudut kamera menandakan bahwa storyboard akan bertindak sebagai suatu rencana dan acuan umum
untuk semua orang yang terlibat (Suyanto, 2003).
2.4 Struktur Navigasi
Struktur
navigasi adalah alur yang digunakan dalam aplikasi yang dibuat. Sebelum
menyusun aplikasi multimedia kedalam sebuah
software, kita harus menentukan terlebih dahulu alur apa yang akan
digunakan dalam aplikasi yang dibuat. Bentuk dasar dari struktur navigasi yang
biasa digunakan dalam proses pembuatan aplikasi multimedia ada empat macam,
yaitu struktur navigasi linier, hirarki,
non linier dan campuran.( oke, 2012).
1. Struktur
Navigasi Linier
Struktur
navigasi linier merupakan struktur yang mempunyai satu rangkaian cerita
berurutan.
Struktur ini menampilkan satu demi satu tampilan layer secara berurutan menurut aturannya.
Gambar 2.1 Struktur Navigasi Linier
2. Struktur
Navigasi Hirarki
Struktur
navigasi hirarki sering disebut struktur
navigasi bercabang, yaitu merupakan suatu struktur yang mengandalkan
percabangan untuk menampilkan data atau gambar pada layer dengan kriteria tertentu. Tampilan pada
menu utama disebut master page (halaman utama satu), halaman tersebut mempunyai
halaman percabangan yang disebut slave page (halaman pendukung) dan jika
dipilih aka menjadi halaman kedua, begitu seterusnya.
Gambar 2.2 Struktur Navigasi Hirarki
3. Struktur
Navigasi Non Linier
Struktur
navigasi non linier (tidak terurut) merupakan pengembangan dari struktur
navigasi linier, hanya saja pada struktur ini diperkenankan untuk membuat percabangan.
Percabangan pada struktur non linier
berbeda dengan percabangan pada struktur
hirarki, pada struktur ini kedudukan semua page sama, sehingga tidak dikenal
adanya master atau slave page.
Gambar 2.3 Struktur Navigasi Non Linier
4. Struktur
Navigasi Campuran
Struktur
navigasi campuran (composite) merupakan gabungan dari struktur sebelumnya dan disebut juga
struktur navigasi bebas, maksudnya adalah jika suatu tampilan membutuhkan
percabangan maka dibuat percabangan. Struktur ini paling banyak digunakan dalam
pembuatan aplikasi multimedia.
Gambar 2.4 Struktur Navigasi Campuran
2.5 Flowchart View
Dalam pengembangan aplikasi multimedia ini flowchart view akan disesuaikan dengan tahapan pengembangan multimedia
interaktif yaitu memberikan gambaran alir dari suatu scene (tampilan) ke scene
lainnya. Dalam
flowchart view dapat dilihat komponen
yang terdapat dalam suatu scene
dengan penjelasan yang diperlukan. Transisi dari scene ke scene lainnya
disebutkan, disamping hubungan antara satu scene
dengan scene lain yang dinyatakan
dengan garis berikut tanda panah. Flowchart
view memperlihatkan link dari suatu scene ke scene lain yang
dihubungkan dengan hotkey
yang
dapat berupa teks, gambar atau button (Awang, 2007).
Gambar 2.5 Flowchart View
2.6 Pengembangan Aplikasi Multimedia
Banyak metodologi
Pengembangan Perangkat Lunak (Software Engineering), tetapi tidak pas
diterapkan pada pengembangan perangkat lunak berbasis Multimedia. Setidaknya
ada dua metodologi di luar metodologi pengembangan perangkat lunak biasa yang
dapat digunakan untuk pengembangan perangkat lunak berbasis multimedia. Salah
satunya adalah menurut Sutopo (2003), yang berpendapat bahwa metodologi
Pengembangan multimedia terdiri dari 6 tahapan, yaitu concept, design, material
collecting, assembly, testing dan distribution seperti gambar dibawah ini (iwanbinanto, 2009):
Gambar 2.6 Gambar PengembanganAplikasi
Multimedia
1. Concept
Tahap concept (konsep) adalah tahap untuk menentukan tujuan dan siapa
pengguna program (identifikasi audience). Selain itu menentukan macam aplikasi
(presentasi, interaktif, dll) dan tujuan aplikasi (hiburan, pelatihan,
pembelajaran, dll).
2. Design
Design (perancangan) adalah tahap membuat
spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan dan kebutuhan
material/bahan untuk program.
3. Material Collecting
Material Collecting adalah tahap dimana pengumpulan bahan yang sesuai dengan
kebutuhan dilakukan. Tahap ini dapat dikerjakan paralel dengan tahap assembly.
Pada beberap kasus, tahap Material Collecting dan tahap Assembly akan
dikerjakan secara linear tidak paralel.
4. Assembly
Tahap
assembly (pembuatan) adalah tahap dimana semua objek atau bahan multimedia
dibuat. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design.
5. Testing
Dilakukan
setelah selesai tahap pembuatan (assembly) dengan menjalankan aplikasi/program
dan dilihat apakah ada kesalahan atau tidak. Tahap ini disebut juga sebagai
tahap pengujian alpha (alpha test)
dimana pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri.
6. Distribution
Tahapan
dimana aplikasi disimpan dalam suatu media penyimpanan. Pada tahap ini jika
media penyimpanan tidak cukup untuk menampung aplikasinya, maka dilakukan
kompresi terhadap aplikasi tersebut.
Dalam skripsi ini tahapan yang akan dilaksanakan
hanya sampai pada tahap Testing,Distribution dilakukan hanya sebatas
kompilasi dan menjalanakan program.
2.7 Perangkat Lunak
Dalam membangun
aplikasi ini, dibutuhkan beberapa perangkat lunak / softwere yang membantu dalam pembuatannya, antara lain ;
2.7.1
Adobe Flash CS3
Adobe
Flash merupakan sarana untuk merancang aplikasi. Adobe Flash juga memiliki
sarana image editing program,kebanyakan dari sarana yang tersedia pada flash adalah
untuk membuat gambar vektor, format file yang dihasilkan flash berbasis vektor,
hal ini menyebabkan file animasi yang dibuat dengan flash berukuran lebih kecil
karena dengan image vector pada masing-masing frame hanya menyimpan definisi
titik dan garis obyek tersebut. Sementara pada animasi bitmap yang disimpan
adalah keseluruhan bobot gambar tersebut. Selain digunakan sebagai pembuat
animasi, flash dapat dimanfaatkan sebagai program pembuat game.Adobe flash
memiliki beberapa kemapuan antara lain :
1. Animasi
dan gambar yang dibuat denga flash akan tetap bagus pada ukuran window dan
resolusi layer berapaun. Hal ini karena flash merupakan suatu program gravis
dngan sistem vektor.
2. Waktu
loading baik animasi maupun game,waktunya cepat.
3. Kemampuannya
sebagai program pembuat web interaktif, karena ditunjang dengan beberapa Action
Script penting, dapat dimanfaatkan untuk membuat game (Anggara, 2008).
Gambar 2.7 Tampilan Adobe Flash CS3
2.7.2
Action
Script
Pemrgraman
dengan ActionScript dapat digunakan untuk pembuaan visualisasi disegala bidang
terutama aplikasi interaktif. ActionScript adalah pemrograman visual
berorientasi objek. Seperti JavaScript, ActionScript mempunyai istilah, tata
bahasa dan struktur yang mirip dengan bahsa pemrograman C++.
ActionScript
mempunyai beberapa komponen, seperti predefined object dan fungsi. ActionScript
mengikuti sintaks (syntax),
key-words, operator dan variable untuk menyimpan dan mengambil informasi.
(Sutopo A.H, 2007)
2.7.3
Adobe
Photoshop
Adobe Photoshop
adalah perangkat lunak (software)
standar editing gambar professional yang membantu anda dalam bekerja lebih
efisien, mengeksplorasi kreatifitas anda dan menghasilkan gambarberkualitas
untuk cetakan web dan lainnya.
Standar terbaik
bagi aplikasi penyuntingan dan member komposisi professional pada foto yang
digunakan oleh jutaan designer diseluruh dunia. Photoshop menciptakan gambar
yang udah diakses kedata file, memperlancar design web, lebih cepat mengolah foto berkualitas professional dan
lebih banyak lagi (Suyanto.M, 2003)
Gambar
2.8 Tampilan
Photoshop CS 4
2.7.4
Adobe
Premiere
Adobe Premiere adalah
sebuah aplikasi yang berfungsi untuk
editing atau membuat video secara sederhana. Walaupun sederhana software yang satu ini merupakan yang sangat digemari. Adobe Premiere juga software yang
digunakan untuk membuat animasi multimedia secara
sederhana. Kita dapat membuat animasi picture ataupun mengolah video
dengan menggunakan software ini.
2.7.5
Cool
Edit
Cool Edit adalah
Aplikasi yang berfungsi untuk membuat dan editing audio. Bisa digunakan untuk
pemula ataupun yang telah mahir dalam bidang editor musik. Biasanya
software ini digunakan pada stasiun
radio dalam pembuatan jingle atau iklan. Format yang dihasilkan dapat kita
atur seperti WAV, MP3, WMA.
Gambar 2.10 Tampilan Cool Edit
2.8 Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam
konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan
menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek
kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta
keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran
ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar
saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar
dengan peserta didik
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari
motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi
tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut
akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat
diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.
Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan
kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target
belajar. ( wikipedia, 2012A).
2.8.1
Materi
Geografi Kelas VII
Geografi secara
harafiah berarti ilmu yang mempelajari bentuk muka bumi.Sedangkan secara umum
geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan
(variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
Untuk siswa SMP kelas VII,geografi yang
merupakan pelajaran baru bagi mereka. Dalam
pembelajaran ini, memiliki materi dalam dua semester yang harus dipelajari, disemester pertama yaitu (Haryati, 2007) ;
1.
Bentuk Muka Bumi
dan disemester kedua ;
1. Peta,Atlas,dan Globe
2. Peta sebagai Sketsa Wilayah
3. Kondisi Geografis dan
Penduduk
4. Atmosfer
5. Hidrosfer
6. Kegiatan Ekonomi Penduduk
Berdasarkan Penggunaan Lahan
Tetapi dalam skripsi ini akan dibahas mengenai materi di
semester satu saja yaitu mengenai Bentu Muka Bumi.
2.8.1.1
Bentuk
Muka Bumi
Pada Bab bentuk
muka bumi ini, menemukan bahwa bumi terus berubah karena dua jenis tenaga, yaitu
tenaga dari dalam bumi (endogen) dan tenaga dari luar bumi (eksogen). Permukaan
bumi yang terdiri atas berbagai bentuk, seperti gunung,lembah, tebing, bukit, danau,
sungai dan sebagainya. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief muka
bumi.
Relief ini
timbul karena adanya tenaga yang berasal dari dalam dan luar bumi. Tenaga
geologi dibagi atas tenaga endogen dan eksogen. Untuk lebih memahami mengenai
materi ini, dapat membaca terlebih dahulu peta konsep dibawah ini. (Hayarti, 2007).
Gambar 2.11 Peta Konsep Pembelajaran Bentuk
Muka Bumi
2.8.1.2
Proses
Alam Endogen
Tenaga Endogen
adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (dibawah lapisan lempeng bumi). Berdasarkan
penyebabnya, tenaga endogen dibedakan atas tiga jenis, yaitu tektonisme, vulkanisme,
dan gempa.
Gambar 2.12 Gunung meletus, salah satu dampak
tenaga endogen
2.8.1.3
Batuan
Kulit bumi atau
kerak bumi terbentuk dari berbagai jenis batuan. Batuan adalah benda alam yang
keras terbentuk dari unsur-unsur dan mineral yang saling melekat, dapat pula
terbentuk dari jasad makhluk hidup. Berdasarkan proses terbentuknya, batuan
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
malihan (metamorf).
Gambar 2.13 Batuan Metamorf
2.8.1.4
Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen
adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang membentuk relief permukaan bumi.
Tenaga eksogen ini berupa proses penghancuran yang dapat menyebabkan perubahan
bentuk muka bumi. Proses tersebut dapat terjadi secara kimia (mekanik), organik
(biologis), maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen meliputi pelapukan, erosi, dan
sedimentasi.
Gambar 2.14 Pelapukan biologi, salah satu
contoh proses alam eksogen
2.8.2
Kurikulum
Kurikulum
TingkatSatuan Pendidikan (KTSP)
adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan dimasing masing satuan
pendidikan di Indonesia. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah. Pada
prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun
pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah
itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan,
dan silabus.. Standar isi merupakan pedoman untuk pengembangan kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang memuat:
1.
kerangka
dasar dan struktur kurikulum,
3.
kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan,
4.
kalender
pendidikan.
Pemberlakuan KTSP, sebagaimana yang
ditetapkan dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006
tentang Pelaksanaan SI dan SKL, ditetapkan oleh kepala sekolah setelah
memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah. Dengan kata lain, pemberlakuan
KTSP sepenuhnya diserahkan kepada sekolah, dalam arti tidak ada intervensi dari
Dinas Pendidikan atau Departemen Pendidikan Nasional. Penyusunan KTSP selain
melibatkan guru dan karyawan juga melibatkan komite sekolah serta bila perlu
para ahli dari perguruan tinggi setempat. Dengan keterlibatan komite sekolah
dalam penyusunan KTSP maka KTSP yang disusun akan sesuai dengan aspirasi masyarakat, situasi dan kondisi lingkungan dan
kebutuhan masyarakat. (wikipedia, 2012B).
2.9 Studi Pustaka
Tugas
akhir yang serupa juga pernah dilakukan oleh Tri Yuliani Putri,mahasiswi AMIKOM
teknik informatika angkatan 2009 dengan judul “Aplikasi Multimedia sebagai
Media Pengembangan Kreatifitas Menggambar untuk Anak-Anak pada TK ISLAM AZHAR
31 YOGYAKARTA”. Pada penelitian tersebut dibahas mengenai pembelajaran untuk
mengembangkan kreatifitas menggambar untuk anak-anak berbasis multimedia dengan
output berupa gambar, teks dan suara.
Tugas akhir milik Tri Yuliani juga menggunakan metodologi Pengembangan Aplikasi
Multimedia yang di kembangkan oleh Mc Leoad yang meliputi ; mendefinisikan
masalah, merancang konsep, menulis naskah, merancang isi, memproduksi sistem,
melakukan pengujian pemakaian, penggunaan sistem, dan pemeliharaan sistem.
Sedangkan pada tugas akhir
ini membahas pembelajaran Geografi perihal Bentuk Muka Bumi untuk siwa
kelas VII berbasis multimedia yang dilengkapi dengan unsur multimedia berupa
teks, gambar, suara, video dan animasi. Pada tugas akhir ini menggunakan
metodologi yang dikenalkan oleh Sutopo dan Luther yang meliputi Concept, Design, Material Collecting, Assembly,
Testing, Distribution.
BAB III
KONSEP DAN PERANCANGAN
3.1 Konsep
Pada proses
pembelajaran geografi khususnya bentuk muka bumi yang terjadi selama ini,
siswa-siswa hanya terfokus pada buku pelajaran atau pengetahuan, tanpa ada
interaksi yang efektif. Hal seperti ini sering kali membuat kemampuan anak-anak
didalam menyerap ilmu yang diberikan menjadi minim. Kurangnya alat bantu peraga
dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor kenapa siswa SMP
menjadi cepat bosan dan tidak tertarik pada pengetahuan yang diberikan.
Aplikasi yang
dibuat memerlukan gambar, video dan animasi yang ditampilkan secara menarik
sehingga siswa-siswa lebih antusias untuk belajar. Konsep yang disampaikan
harus mempunyai tujuan yang jelas untuk mempermudah penggunaan informasi yang
disampaikan pada aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII
berbasis multimedia ini.
Judul : Aplikasi pembelajaran
geografi untuk siswa SMP kelas VII berbasis
multimedia.
Image (grafik) : Menggunakan format file JPG dan PNG.
Audio :
Menggunakan musik instrumental dan narasi berformat MP3 dan WAV.
Video : Menggunakan format FLV
dan MP4.
Animasi : Menggunakan Animasi Flash.
Script : Menggunakan Action
script.
|
3.2 Perancangan
Perancangan
merupakan suatu gambaran sistem perangkat lunak yang akan dibuat. Tujuan dari
perancangan adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem baru yang telah
dibuat dan untuk memberikan gambaran peranangan yang lengkap sebagai penuntun
bagi programmer dalam membangun
sistem. Perancangan ini meliputi ; struktur navigasi dan stroryboard.
3.2.1
Struktur
Navigasi
Struktur
Navigasi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi pembelajaran geografi untuk
siswa SMP kelas VII berbasis multimedia ini adalah struktur navigasi hirarki.
Konsep navigasi ini dimulai dari menu yang menjadi halaman utama atau halaman
awal. Dari halaman awal dibuat beberapa cabang ke halaman level 1 dan
dikembangkan lagi menjadi beberapa cabang tergantung penggunanya.
Gambar
3.1 Struktur
Navigasi Hirarki
Keterangan dari gambar sistem
hirarki diatas, sebagai berikut :
a. A
adalah proses alam endogen. Proses Alam endogen memiliki sub topik yaitu ;
1. Sub
topik A1 adalah tektonisme. Tektonisme memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik A1.a adalah lempeng bumi
b) Sub
topik A1.b adalah patahan
c) Sub
topik A1.c adalah lipatan
2. Sub
topik A2 adalah Vulkanisme.Vulkanisme memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik A2.a adalah tipe gunung api
b) Sub
topik A2.b adalah sebaran gunung api
3. Sub
topik A3 adalah gempa. Gempa memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik A3.a adalah gempa vulkanik
b) Sub
topik A3.b adalah gempa tektonik
c) Sub
topik A3.c adalah gempa longsoran
b. B
adalah proses alam eksogen. Proses alam eksogen memiliki sub topik, yaitu ;
1. Sub
topik B1 adalah pelapukan. Pelapukan memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik B1.a adalah pelapukan biologi
b) Sub
topik B1.b adalah pelapukan fisika
c) Sub
topik B1.c adalah pelapukan kimia
2. Sub
topik B2 adalah sedimentasi. Sedimentasi memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik B2.a adalah sedimentasi fluvial
b) Sub
topik B2.b adalah sedimentasi eolis
c) Sub
topik B2.c adalah sedimentasi pantai
3. Sub
topik B3 adalah erosi.Erosi memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik B3.a adalah erosi oleh air
b) Sub
topik B3.b adalah erosi oleh es
c) Sub
topik B3.c adalah erosi angin
d) Sub
topik B3.d adalah erosi oleh air laut
c. C
adalah batuan. Batuan memiliki sub topik, yaitu ;
1. Sub
topik C1 adalah batuan sedimen.Batuan sedimen memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik C1.a adalah batuan sedimen klastik
b) Sub
topik C1.b adalah batuan sedimen kimia
c) Sub
topik C1.c adalah batuan sedimen biogenik
2. Sub
topik C2 adalah batuan beku. Batuan beku memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik C2.a adalah batuan beku luar
b) Sub
topik C2.b adalah batuan beku dalam
3. Sub
topik C3 adalah batuan metamorf. Batuan Metamorf memiliki sub topik yaitu ;
a) Sub
topik C3.a adalah batuan metamorf kontak
b) Sub
topik C3.b adalah batuan metamorf terkubur
c) Sub
topik C3.c adalah batuan metamorf regional
d. D
adalah soal evaluasi.
3.2.2
Flowchart
View
Flowchart view akan
memperlihatkan link dari suatu scene ke scene yang lainnya. Dalam flowchart
view dapat dilihat komponen yang terdapat dalam suatu scene dengan penjelasan
yang diperlukan, perpindahan dari scene ke scene lainnya dan hubungan antara satu
scene dengan scene lain yang dinyatakan dengan garis berikut tanda panah. Flowchart view juga memperlihatkan link
dari suatu scene ke scene lain yang dihubungkan dengan button. Pada aplikasi ini flowchart
view dimulai dengan scene intro menuju ke scene menu, dari scene menu
terdapat empat link untuk menuju scene endogen, scene eksogen, scene
batu-batuan dan scene soal yang yang diwakili oleh empat button. Pada scene endogen terdapat beberapa link yang dihubungkan
dengan button seperti scene
tektonisme yang dihubungkan dengan button tektonisme, scene vulkanisme dihubungkan dengan dengan button vulkanisme, scene gempa yang
dihubungkan dengan button gempa, button kembali kemenu untuk kembali ke
scene menu dan button keluar untuk
keluar dari aplikasi.
Ketika
menekan button tektonisme maka akan
menampilkan empat buah button yaitu; button lempeng bumi untuk menuju scene
lempeng bumi, button patahan untuk
menuju scene patahan, button lipatan
untuk menuju scene lipatan dan button
video untuk menuju scene video. Pada scene video terdapat button kembali untuk menuju scene tektonisme. Jika menekan button
lempeng bumi, patahan dan lipatan maka akan menuju scene masing-masing dan
terdapat button animasi untuk
menampilkan scene animasi serta terdapat button
kembali pada scene animasi untuk kembali ke tiap-tiap scene. Pada scene
vulkanisme terdapat tiga link yang diwakili oleh button tipe gunung api untuk
menuju ke scene tipe gunung api, button sebaran gunung api di Indonesia untuk
menuju ke scene sebaran gunung api di Indonesia dan button video untuk menuju
ke scene video. Dalam scene video terdapat button
kembali untuk menuju scene vulkanisme. Jika menekan button tipe gunung api
dan sebaran gunung api di Indonesia maka akan menuju scene masing-masing dan
terdapat button animasi untuk
menampilkan scene animasi serta terdapat button
kembali pada scene animasi untuk kembali ke tiap-tiap scene.
Ketika
menekan button gempa maka akan
menampilkan empat buah button yaitu; button gempa tektonik untuk menuju scene
gempa tektonik, button gempa vulkanik
untuk menuju scene gempa vulkanik, button
gempa longsoran untuk menuju scene gempa longsoran dan button video untuk menuju scene video. Pada scene video terdapat button kembali untuk menuju scene gempa.
Jika menekan button gempa tektonik, gempa vulkanik dan gempa longsoran maka
akan menuju scene masing-masing dan terdapat button animasi untuk menampilkan scene animasi serta terdapat button kembali pada scene animasi untuk
kembali ke tiap-tiap scene. Pada scene eksogen dan batu-batuan memiliki alur
yang sama dengan alur dalam scene endogen hanya memiliki jumlah sub scene
materi yang berbeda.
Dari
Scene Soal terdapat button mulai yang
menghubungkan scene soal dengan scene mulai untuk memulai menjawab pertanyaan.
Dalam setiap pertanyaan terdapat button
untuk menjawab pertanyaan serta menghubungkan scene mulai dengan scene hasil.
Pada scene hasil terdapat nilai, jawaban benar, jawaban salah, button kembali kemenu untuk menuju scene
menu, button mulai lagi unutuk menuju
scene mulai dan button keluar untuk
keluar dari aplikasi. (Gambar flowchart
view dapat dilhat pada gambar 3.2 dihalaman 40).
3.2.3
Storyboard
Dalam pembuatan
aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII berbasis multimedia
ini dapat dipermudah dengan menu yang ada menjadi beberapa halaman atau urutan
sehingga dapat tersaji dengan tepat dan mudah dimengerti oleh pemakai dan
merupakan salah satu tahap atau proses pembuatan suatu program. Merancang menu
dapat memberikan suatu kemudahan dalam melihat struktur sistem yang dibuat dan
membuat program semakin terarah. (Tabel storyboard dapat dilhat dihalaman 41).
BAB IV
IMPLEMENTASI
Pada tahap selanjutnya
adalah mengimplementasikan (menerapkan) sistem. Tahap ini ditampilkan antarmuka
(interface) pada aplikasi pembelajaran
geografi untuk siswa smp kelas VII berbasis multimedia yang interaktif dengan menggunakan
flash. Serta akan dijelaskan mengenai perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
yang digunakan dalam membangun sebuah aplikasi pembelajaran yang interaktif
beserta potongan-potongan actionscript
program untuk menghubungkan file satu dengan file lainnya.
4.1 Perangkat yang digunakan
a.
Spesifikasi perangkat keras dalam
merancang dan mengimplemetasikan aplikasi ini mengggunakan processor
Intel(R) Core(TM) 2 Duo,0GHz, Memory 3
GB of RAM, Harddisk 160 GB, Monitor, keyboard, speaker, dan mouse.
b.
Perangkat lunak yang digunakan dalam
membangun aplikasi ini adalah sebagai
berikut :
Katagori
|
Software
|
Sistem
Operasi
|
Microsoft
Windows 7
|
Bahasa
Pemograman
|
Actionscript
2.0
|
Pengolahan
Program
|
Adobe
Flash CS3
|
Pengolah
Grafis
|
Adobe
Photoshop CS3
|
Pengolahan
Audio
|
Cool
Edit
|
Pengolahan
Video
|
Adobe
Premiere
|
4.2 Pembahasan Aplikasi Program
Pada
bab ini akan dibahas tampilan halaman demi halaman sesuai dengan rancangan yang
sudah dibuat. Aplikasi pembelajaran geografi untuk siswa SMP kelas VII berbasis
multimedia ini memiliki tiga materi pembelajaran dan soal evaluasi. Setiap
materi memiliki pembahasan dan setiap soal evaluasi terdapat dua pilihan
tampilan dalam bentuk animasi dan gambar. Berikut ini adalah beberapa contoh
tampilan dari masing-masing scene yang ada dalam aplikasi ini :
4.2.1 Tampilan Halaman Intro
Halaman intro
merupakan halaman pertama yang ditemui user
saat menjalankan aplikasi. Tampilan halaman intro dapat dilihat pada Gambar 4.1
Gambar 4.1 Tampilan
Halaman Awal
Berikut ini
adalah listing program yang terdapat pada halaman intro :
masuk.onRelease=function(){
getURL("menu.swf",_level0);}
|
Modul Program 4.1 Action script halaman
intro
4.2.2
Tampilan Halaman Menu
Halaman menu
berisi empat pilihan button, yaitu
tiga materi pembelajaran dan soal evaluasi. Tampilan halaman menu dapat dilihat
pada Gambar 4.2
Gambar 4.2
Tampilan halaman pembuka
Berikut ini
adalah Listing program dalam halaman ini :
stop();
but_endogen.onRelease=function()
{
getURL("endogen.swf",_level0);
}
but_eksogen.onRelease=function()
{
getURL("eksogen.swf",_level0);
}
but_batu.onRelease=function()
{
getURL("batuan.swf",_level0);
}
but_soal.onRelease=function()
{
getURL("soal.swf",_level0);
}
|
Modul Program 4.2 Action script halaman
menu
4.2.3
Tampilan Halaman Endogen
Halaman endogen
berisi tentang penjelasan bentuk muka bumi secara endogen. Terdapat tiga
pilihan button, yaitu tektonisme,
vulkanisme dan gempa. Tampilan halaman endogen dapat dilihat pada Gambar 4.3
Gambar 4.3
Tampilan halaman endogen
Berikut ini
adalah Listing program dalam halaman ini :
stop();
but_endogen._x= but_tektonis._x;
but_vulkanisme._x = but_tektonis._x;
but_gempa._x = but_vulkanisme._x;
but_vulkanisme._y = but_tektonis._y+60;
but_gempa._y = but_vulkanisme._y+60;
but_endogen.y = but_tektonis.y-80;
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = false;
but_lempengbumi._visible = false;
but_patahan._visible = false;
but_lipatan._visible = false;
but_tipegunung._visible = false;
but_sebarangunung._visible = false;
but_gempatektonik._visible = false;
but_gempavulkanik._visible = false;
but_gempalongsoran._visible = false;
|
Modul
Program 4.3 Action
script halaman endogen
but_endogen.onRelease=function()
{
gotoAndStop(1);
but_tektonis.enabled=true;
but_vulkanisme.enabled=true;
but_gempa.enabled=true;
}
but_keluar.onRelease=function()
{
fscommand("quit",true);
}
but_kemenu.onRelease=function()
{
getURL("menu2.swf",_level0);
}
Sound1 = new Sound();
Sound1.attachSound("backsound");
Sound1.start(0,999);
but_on.onRelease = function ()
{
gotoAndStop(2);
stopAllSounds();
}
but_off.onRelease = function ()
{
gotoAndStop(1);
Sound1
= new Sound();
Sound1.attachSound("backsound");
Sound1.start();
}m_endogen.but_next.onRelease=function()
{
m_endogen.nextFrame();
}
m_endogen.but_back.onRelease=function()
{
m_endogen.prevFrame();
}
onEnterFrame=function()
{
if(m_endogen._currentframe==1)
m_endogen.but_back._visible=false;
else
if(m_endogen._currentframe==4)
m_endogen.but_next._visible=false;
else
{
m_endogen.but_back._visible=true;
m_endogen.but_next._visible=true;
}
}
Modul Program 4.4 Lanjutan Action
script halaman endogen
4.2.4
Tampilan Halaman Tektonisme
Halaman
tektonisme berisi tentang penjelasan mengenai tektonisme dan materi-materi yang
terdapat dalam tektonisme. Tiga materi tersebut adalah lempeng bumi, patahan
dan lipatan. Tampilan halaman tektonisme dapat dilihat pada Gambar 4.4
Gambar 4.4
Tampilan halaman tektonisme
Berikut ini
adalah Listing program dalam halaman ini :
but_tektonis.onRelease=function()
{
gotoAndStop(2);
but_lempengbumi._visible
= true;
but_patahan._visible
= true;
but_lipatan._visible
= true;
but_tipegunung._visible
= false;
but_sebarangunung._visible
= false;
but_gempatektonik._visible
= false;
but_gempavulkanik._visible
= false;
but_gempalongsoran._visible
= false;
but_video._visible
= true;
but_animasi._visible
= false;
Modul Program 4.5 Action script halaman
tektonisme
but_lempengbumi._x = but_tektonis._x;
but_patahan._x
= but_lempengbumi._x;
but_lipatan._x
= but_patahan._x;
but_lempengbumi._y
= but_vulkanisme._y+20;
but_patahan._y
= but_lempengbumi._y+55;
but_lipatan._y
= but_patahan._y+60;
but_vulkanisme._y
= but_patahan._y+100;
but_gempa._y
= but_vulkanisme._y+60;
this.enabled=false;
but_vulkanisme.enabled=true;
but_gempa.enabled=true;
}
Modul
Program 4.6 Lanjutan Action script halaman
tektonisme
4.2.5
Tampilan Halaman Video Tektonisme
Halaman video
tektonisme menampilkan cuplikan video mengenai tektonisme. Tampilan halaman
video tektonisme dapat dilihat pada Gambar 4.5
Gambar 4.5
Tampilan halaman tektonisme
Berikut ini
adalah Listing program dalam halaman ini :
v_tektonis._visible = false;
v_tektonis.stop();
v_tektonis.but_back.onRelease = function()
{
v_tektonis._visible
= false;
v_tektonis.gotoAndStop(1);
v_tektonis.stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(1);
Sound1
= new Sound();
Sound1.attachSound("backsound");
Sound1.start(0,999);
but_endogen.enabled=true;
but_lempengbumi.enabled=true;
but_patahan.enabled=true;
but_vulkanisme.enabled=true;
but_lipatan.enabled=true;
but_gempa.enabled=true;
but_kemenu.enabled=true;
but_keluar.enabled=true;
m_sound.but_on.enabled=true;
m_sound.but_off.enabled=true;
}
but_video.onRelease = function()
{
v_tektonis._visible
= true;
stopAllSounds();
v_tektonis.gotoAndStop(1);
but_endogen.enabled=false;
but_tektonis.enabled=false;
but_lempengbumi.enabled=false;
but_patahan.enabled=false;
but_lipatan.enabled=false;
but_vulkanisme.enabled=false;
but_gempa.enabled=false;
but_kemenu.enabled=false;
but_keluar.enabled=false;
m_sound.gotoAndStop(2);
m_sound.but_on.enabled=false;
m_sound.but_off.enabled=false;
}
v_tektonis.but_play.onRelease = function()
{
v_tektonis.play();
}
v_tektonis.but_stop.onRelease = function()
{
v_tektonis.gotoAndStop(1);
}
v_tektonis.but_pause.onRelease = function()
{
v_tektonis.stop();
}
Modul
Program 4.7 Action
script halaman video tektonisme
4.2.6
Tampilan Halaman Lempeng Bumi
Halaman lempeng
bumi berisi tentang materi tentang batas-batas lempeng bumi. Tampilan halaman lempeng
bumi dapat dilihat pada Gambar 4.6
Gambar 4.6
Tampilan halaman lempeng bumi
Berikut ini
adalah Listing program dalam halaman ini :
but_lempengbumi.onRelease=function()
{
gotoAndStop(3);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul
Program 4.8 Action
script halaman lempeng bumi
4.2.7
Tampilan Halaman Animasi Lempeng Bumi
Halaman animasi
lempeng bumi berisi tentang ilustrasi contoh lempeng bumi dalam tampilan
animasi. Tampilan halaman animasi lempeng bumi dapat dilihat pada Gambar 4.7
Gambar 4.7
Tampilan halaman animasi lempeng bumi
Berikut ini
adalah Listing program dalam halaman ini :
lempeng._visible = false;
lempeng.but_back.onRelease =
function()
{
lempeng._visible = false;
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(1);
Sound1 = new Sound();
Sound1.attachSound("backsound");
Sound1.start(0,999);
}
but_animasi.onRelease =
function()
{
lempeng._visible = true;
lempeng.gotoAndPlay(1);
stopAllSounds();
Soundlempeng= new Sound();
Soundlempeng.attachSound("LempengBumi");
Soundlempeng.start();
m_sound.gotoAndStop(2);
}
Modul Program 4.9 Action script halaman
Animasi Lempeng Bumi
4.2.8
Tampilan Halaman Patahan
Halaman patahan
berisi tentang penjelasan tentang patahan dan jenis-jenisnya. Tampilan halaman patahan
dapat dilihat pada Gambar 4.8
Gambar 4.8
Tampilan halaman patahan
Berikut ini
adalah Listing program dalam halaman ini :
but_patahan.onRelease=function()
{
gotoAndStop(4);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul
Program 4.10 Action
script halaman Patahan
4.2.9
Tampilan Halaman Animasi Patahan
Halaman animasi
patahan berisi tentang penjelasan ilustrasi
mengenai patahan horts dan graben. Tampilan halaman lipatan dapat dilihat pada
Gambar 4.9
Gambar 4.9
Tampilan halaman patahan
Berikut ini
adalah Listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
graben_horst._visible = true;
graben_horst.gotoAndPlay(1);
Soundpatahan
= new Sound();
Soundpatahan.attachSound("patahan");
Soundpatahan.start();
Modul Program 4.11 Action script halaman
animasi patahan
4.2.10
Tampilan Halaman Lipatan
Halaman lipatan
berisi tentang penjelasan lipatan dan jenis-jenisnya. Tampilan halaman lipatan
dapat dilihat pada Gambar 4.10
Gambar 4.10
Tampilan halaman patahan
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_lipatan.onRelease=function()
{ gotoAndStop(5);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true; }
Modul
Program 4.12 Action
script halaman patahan
4.2.11
Tampilan Halaman Animasi Lipatan
Halaman lipatan
berisi tentang ilustrasi lipatan dalam bentuk animasi. Tampilan halaman lipatan
dapat dilihat pada Gambar 4.11
Gambar 4.11
Tampilan halaman patahan
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease =
function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
lipatan.gotoAndPlay(1);
lipatan._visible = true;
Soundlipatan = new Sound();
Soundlipatan.attachSound("lipatan");
Soundlipatan.start();
}
Modul
Program 4.13 Action
script halaman animasi patahan
4.2.12
Tampilan Halaman Vulkanisme
Halaman
vulkanisme berisi tentang penjelasan mengenai vulkanisme dan materi-materi yang
terdapat dalam vulkanisme. Terdapat dua materi dalam pembelajaran ini, materi
tersebut adalah jenis-jenis gunung api dan sebaran gunung api. Tampilan halaman
vulkanisme dapat dilihat pada Gambar 4.12
Gambar 4.12
Tampilan halaman vulkanisme
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_vulkanisme.onRelease=function()
{
gotoAndStop(6);
this.enabled=false;
but_tektonis.enabled=true;
but_gempa.enabled=true;
}
Modul Program 4.14 Action script halaman
vulkanisme
4.2.13
Tampilan Halaman Video Vulkanisme
Halaman video
vulkanisme menampilkan cuplikan video mengenai vulkanisme. Tampilan halaman
video vulkanisme dapat dilihat pada Gambar 4.13
Gambar 4.13
Tampilan halaman video vulkanisme
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
v_vulkanis._visible
= true;
stopAllSounds();
v_vulkanis.gotoAndStop(1);
}
v_vulkanis.but_play.onRelease = function()
{
v_vulkanis.play();
}
v_vulkanis.but_stop.onRelease = function()
{
v_vulkanis.gotoAndStop(1);
}
v_vulkanis.but_pause.onRelease = function()
{
v_vulkanis.stop();
}
Modul Program 4.15 Action script halaman
video vulkanisme
4.2.14
Tampilan Halaman Tipe Gunung Api
Halaman tipe
gunung api berisi tentang penjelasan jenis-jenis tipe gunung api. Tampilan
halaman tipe gunung api dapat dilihat pada Gambar 4.14
Gambar 4.14
Tampilan halaman tipe gunung api
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_tipegunung.onRelease= function ()
{
gotoAndStop(7);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.16 Action script halaman
tipe gunung api
4.2.15
Tampilan Halaman Animasi Tipe Gunung Api
Halaman animasi
tipe gunung api berisi tentang bagian bagian dalam gunung berapi. Tampilan
halaman animasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.15
Gambar 4.15
Tampilan halaman animasi tipe gunung api
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
gunung.gotoAndPlay(1);
gunung._visible
= true;
Soundtipegunung = new Sound();
Soundtipegunung.attachSound("tipegunung");
Soundtipegunung.start();
}
Modul Program 4.17 Action script halaman
animasi tipe gunung api
4.2.16
Tampilan Halaman Sebaran Gunung Api di
Indonesia
Halaman sebaran
gunung api di Indonesia menjelaskan tentang dua sirkum yang ada didunia.
Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.16
Gambar 4.16
Tampilan halaman sebaran gunung api di Indonesia
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_sebarangunung.onRelease=
function ()
{
gotoAndStop(8);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.18 Action script halaman
sebaran gunung api di Indonesia
4.2.17
Tampilan Halaman Animasi Sebaran Gunung
Api di Indonesia
Halaman animasi
sebaran gunung api di Indonesia menjelaskan tentang dua sirkum yang ada didunia
dengan animasi. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.17
Gambar 4.17
Tampilan halaman animasi sebaran gunung api di Indonesia
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
sirkum.gotoAndPlay(1);
sirkum._visible
= true;
Soundsirkum
= new Sound();
Soundsirkum.attachSound("sirkum");
Soundsirkum.start();
}
Modul Program 4.19 Action script halaman
animasi sebaran gunung api di Indonesia
4.2.18
Tampilan Halaman Gempa
Halaman gempa
berisi tentang penjelasan mengenai gempa dan materi-materi yang terdapat dalam
gempa. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut adalah
gempa tektonik, gempa vulkanik dan gempa longsoran. Tampilan halaman ini dapat
dilihat pada Gambar 4.18
Gambar 4.18
Tampilan halaman gempa
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_gempa.onRelease = function ()
{
gotoAndStop(9);
this.enabled=false;
but_tektonis.enabled=true;
but_vulkanisme.enabled=true;
}
Modul Program 4.20 Action script halaman
gempa
4.2.19 Tampilan Halaman Video Gempa
Halaman video
gempa menampilkan cuplikan video
mengenai gempa. Tampilan halaman video gempa dapat dilihat pada Gambar 4.19
Gambar 4.19
Tampilan halaman video gempa
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
v_gempa._visible = true;
stopAllSounds();
v_gempa.gotoAndStop(1);
}
v_gempa.but_play.onRelease = function()
{
v_gempa.play();
}
v_gempa.but_stop.onRelease = function()
{
v_gempa.gotoAndStop(1);
}
v_gempa.but_pause.onRelease = function()
{
v_gempa.stop();
}
Modul Program 4.21 Action script halaman
video gempa
4.2.20
Tampilan Halaman Gempa Tektonik
Halaman gempa
tektonik menjelaskan proses terjadinya gempa tektonik. Tampilan halaman ini dapat
dilihat pada Gambar 4.20
Gambar 4.20
Tampilan halaman gempa tektonik
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_gempatektonik.onRelease=function ()
{
gotoAndStop(10);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.22 Action script halaman
gempa tektonik
4.2.21
Tampilan Halaman Animasi Gempa Tektonik
Halaman animasi gempa
tektonik menampilkan ilustrasi terjadinya gempa tektonik dengan animasi.
Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.21
Gambar 4.21
Tampilan halaman animasi gempa tektonik
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
gempa_tektonik.gotoAndPlay(1);
gempa_tektonik._visible
= true;
Soundgempatektonik = new Sound();
Soundgempatektonik.attachSound("gempatektonik");
Soundgempatektonik.start();
}
Modul Program 4.23 Action script halaman
animasi gempa tektonik
4.2.22
Tampilan Halaman Gempa Vulkanik
Halaman gempa
vulkanik menjelaskan proses terjadinya gempa vulkanik. Tampilan halaman ini
dapat dilihat pada Gambar 4.22
Gambar 4.22
Tampilan halaman gempa vulkanik
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_gempavulkanik.onRelease=function ()
{
gotoAndStop(11);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.24 Action script halaman
gempa vulkanik
4.2.23
Tampilan Halaman Animasi Gempa Vulkanik
Halaman animasi
gempa vulkanik menampilkan ilustrasi terjadinya gempa vulkanik dengan animasi.
Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.23
Gambar 4.23
Tampilan halaman animasi gempa vulkanik
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
gempa_vulkanik.gotoAndPlay(1);
gempa_vulkanik._visible
= true;
Soundgempavulkanik
= new Sound();
Soundgempavulkanik.attachSound("gempavulkanik");
Soundgempavulkanik.start();
}
Modul Program 4.25 Action script halaman
animasi gempa vulkanik
4.2.24
Tampilan Halaman Gempa longsoran
Halaman gempa
longsoran berisi tentang materi gempa longsoran. Tampilan halaman ini dapat
dilihat pada Gambar 4.24
Gambar 4.24
Tampilan halaman gempa longsoran
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_gempalongsoran.onRelease=function()
{
gotoAndStop(12);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.26 Action script halaman
gempa longsoran
4.2.25
Tampilan Halaman Animasi Gempa Longsoran
Halaman animasi
gempa longsoran menampilkan ilustrasi terjadinya gempa longsoran dengan
animasi. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.25
Gambar 4.25
Tampilan halaman animasi gempa longsoran
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
longsor.gotoAndPlay(1);
longsor._visible
= true;
Soundgempalongsoran
= new Sound();
Soundgempalongsoran.attachSound("gempalongsoran");
Soundgempalongsoran.start();
}
Modul Program 4.27 Action script halaman
animasi gempa longsoran
4.2.26
Tampilan Halaman Eksogen
Halaman eksogen
berisi tentang penjelasan bentuk muka bumi secara eksogen. Terdapat tiga
pilihan button, yaitu pelapukan,
sedimentasi dan erosi. Tampilan halaman eksogen dapat dilihat pada Gambar 4.26
Gambar 4.26 Tampilan
halaman eksogen
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_eksogen.onRelease=function ()
{
gotoAndStop(1);
but_pelapukan.enabled=true;
but_sedimentasi.enabled=true;
but_erosi.enabled=true;
}
Modul
Program 4.28 Action
script halaman eksogen
4.2.27
Tampilan Halaman Pelapukan
Halaman pelapukan
berisi tentang penjelasan mengenai pelapukan dan materi-materi yang terdapat
dalam pelapukan. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut
adalah pelapukan biologi, pelapukan fisika dan pelapukan kimia. Tampilan
halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.27
Gambar 4.27
Tampilan halaman pelapukan
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_pelapukan.onRelease=function()
{ gotoAndStop(2);
this.enabled=false;
but_sedimentasi.enabled=true;
but_erosi.enabled=true;
}
Modul Program 4.29 Action script halaman
pelapukan
4.2.28
Tampilan Halaman Video Pelapukan
Halaman video pelapukans menampilkan cuplikan video mengenai
pelapukan. Tampilan halaman video pelapukan dapat dilihat pada Gambar 4.28
Gambar 4.28
Tampilan halaman video pelapukan
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
v_pelapukan._visible
= true;
stopAllSounds();
v_pelapukan.gotoAndStop(1);
}
v_pelapukan.but_play.onRelease = function()
{
v_pelapukan.play();
}
v_pelapukan.but_stop.onRelease = function()
{
v_pelapukan.gotoAndStop(1);
}
v_pelapukan.but_pause.onRelease = function()
{
v_pelapukan.stop();
}
Modul Program 4.30 Action script halaman
video pelapukan
4.2.29
Tampilan Halaman Pelapukan Biologi
Halaman pelapukan
biologi berisi tentang materi pelapukan biologi. Tampilan halaman ini dapat
dilihat pada Gambar 4.29
Gambar 4.29
Tampilan halaman pelapukan biologi
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
stop();
but_pelapukanbiologi.onRelease=function()
{
gotoAndStop(3);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.31 Action script halaman
pelapukan biologi
4.2.30
Tampilan Halaman Animasi Pelapukan
Biologi
Halaman animasi
pelapukan biologi menampilkan ilustrasi terjadinya pelapukan biologi dengan
animasi. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.30
Gambar 4.30
Tampilan halaman animasi pelapukan biologi
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease =
function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
pelapukan_biologi.gotoAndPlay(1);
pelapukan_biologi._visible = true;
Soundpelapukanbiologi = new Sound();
Soundpelapukanbiologi.attachSound("pelapukanbiologi");
Soundpelapukanbiologi.start();
}
Modul
Program 4.32 Action
script halaman animasi pelapukan biologi
4.2.31
Tampilan Halaman Pelapukan Fisika
Halaman
pelapukan fisika berisi tentang materi pelapukan fisika. Tampilan halaman ini
dapat dilihat pada Gambar 4.31
Gambar 4.31
Tampilan halaman pelapukan fisika
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_pelapukanfisika.onRelease=function()
{
gotoAndStop(4);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.33 Action script halaman
pelapukan fisika
4.2.32
Tampilan Halaman Animasi Pelapukan Fisika
Halaman animasi
pelapukan fisika menampilkan ilustrasi terjadinya pelapukan fisika dengan
animasi. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.32
Gambar 4.32
Tampilan halaman animasi pelapukan fisika
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
pelapukan_fisika.gotoAndPlay(1);
pelapukan_fisika._visible
= true;
Soundpelapukanfisika
= new Sound();
Soundpelapukanfisika.attachSound("pelapukanfisika");
Soundpelapukanfisika.start();
}
Modul
Program 4.34 Action
script halaman animasi pelapukan fisika
4.2.33
Tampilan Halaman Pelapukan Kimia
Halaman
pelapukan kimia berisi tentang materi pelapukan kimia. Tampilan halaman ini
dapat dilihat pada Gambar 4.33
Gambar 4.33
Tampilan halaman pelapukan kimia
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_pelapukankimia.onRelease=function()
{
gotoAndStop(5);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.35 Action script halaman
pelapukan kimia
4.2.34
Tampilan Halaman Animasi Pelapukan Kimia
Halaman animasi
pelapukan kimia menampilkan ilustrasi terjadinya pelapukan kimia dengan
animasi. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.34
Gambar 4.34
Tampilan halaman animasi pelapukan kimia
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
pelapukan_kimia.gotoAndPlay(1);
pelapukan_kimia._visible
= true;
Soundpelapukankimia
= new Sound();
Soundpelapukankimia.attachSound("pelapukankimia");
Soundpelapukankimia.start();
}
Modul
Program 4.36 Action
script halaman animasi pelapukan kimia
4.2.35
Tampilan Halaman Sedimentasi
Halaman
sedeimentasi berisi tentang penjelasan mengenai sedimentasi dan materi-materi
yang terdapat dalam sedimentasi. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini,
materi tersebut adalah sedimentasi fluvial, sedimentasi eolis dan sedimentasi
pantai. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.35
Gambar 4.35
Tampilan halaman sedimentasi
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_sedimentasi.onRelease=function()
{ gotoAndStop(6);
this.enabled=false;
but_pelapukan.enabled=true;
but_erosi.enabled=true;
}
Modul Program 4.37 Action script halaman
sedimentasi
4.2.36
Tampilan Halaman Video Sedimentasi
Halaman video sedimentasi menampilkan cuplikan video mengenai sedimentasi.
Tampilan halaman video sedimentasi dapat dilihat pada Gambar 4.36
Gambar 4.36
Tampilan halaman video sedimentasi
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_video.onRelease =
function()
{
v_sedimentasi._visible = true;
stopAllSounds();
v_sedimentasi.gotoAndStop(1);
}
v_sedimentasi.but_play.onRelease
= function()
{
v_sedimentasi.play();
}
v_sedimentasi.but_stop.onRelease
= function()
{
v_sedimentasi.gotoAndStop(1);
}
v_sedimentasi.but_pause.onRelease
= function()
{
v_sedimentasi.stop();
}
Modul Program 4.38 Action script halaman
video sedimentasi
4.2.37
Tampilan Halaman Sedimentasi Fluvial
Halaman
sedimentasi fluvial berisi tentang materi sedimentasi fluvial. Tampilan halaman
ini dapat dilihat pada Gambar 4.37
Gambar 4.37
Tampilan halaman sedimentasi fluvial
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_sedimentasifluvial.onRelease=function()
{
gotoAndStop(7);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.39 Action script halaman
sedimentasi fluvial
4.2.38
Tampilan Halaman Animasi Sedimentasi
Fluvial
Halaman animasi sedimentasi
fluvial menampilkan ilustrasi terjadinya sedimentasi fuvial dengan animasi.
Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.38
Gambar 4.38
Tampilan halaman animasi sedimentasi fluvial
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
sedimentasi_fluvial.gotoAndPlay(1);
sedimentasi_fluvial._visible
= true;
Soundsedimentasifluvial
= new Sound();
Soundsedimentasifluvial.attachSound("sedimentasifluvial");
Soundsedimentasifluvial.start();
}
Modul Program 4.40 Action script halaman
animasi sedimentasi fluvial
4.2.39
Tampilan Halaman Sedimentasi Eolis
Halaman
sedimentasi eolis berisi tentang materi sedimentasi eolis. Tampilan halaman ini
dapat dilihat pada Gambar 4.39
Gambar 4.39
Tampilan halaman sedimentasi eolis
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_sedimentasieolis.onRelease=function()
{
gotoAndStop(8);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.41 Action script halaman
sedimentasi eolis
4.2.40
Tampilan Halaman Animasi Sedimentasi
Eolis
Halaman animasi
sedimentasi eolis menampilkan ilustrasi terjadinya sedimentasi eolis dengan
animasi. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.40
Gambar 4.40
Tampilan halaman animasi sedimentasi eolis
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
sedimentasi_eolis.gotoAndPlay(1);
sedimentasi_eolis._visible
= true;
Soundsedimentasieolis
= new Sound();
Soundsedimentasieolis.attachSound("sedimentasieolis");
Soundsedimentasieolis.start();
}
Modul
Program 4.42 Action
script halaman animasi sedimentasi eolis
4.2.41
Tampilan Halaman Sedimentasi Pantai
Halaman
sedimentasi pantai berisi tentang materi sedimentasi pantai. Tampilan halaman
ini dapat dilihat pada Gambar 4.41
Gambar 4.41 Tampilan
halaman sedimentasi pantai
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_sedimentasipantai.onRelease=function()
{
gotoAndStop(9);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul
Program 4.43 Action
script halaman sedimentasi pantai
4.2.42
Tampilan Halaman Animasi Sedimentasi
Pantai
Halaman animasi
sedimentasi pantai menampilkan ilustrasi terjadinya sedimentasi pantai dengan
animasi. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.42
Gambar 4.42Tampilan
halaman animasi sedimentasi pantai
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease =
function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
sedimentasi_pantai.gotoAndPlay(1);
sedimentasi_pantai._visible = true;
Soundsedimentasipantai = new Sound();
Soundsedimentasipantai.attachSound("sedimentasipantai");
Soundsedimentasipantai.start();
}
Modul Program 4.44 Action script halaman
animasi sedimentasi pantai
4.2.43
Tampilan Halaman Erosi
Halaman erosi
berisi tentang penjelasan mengenai erosi dan materi-materi yang terdapat dalam
erosi. Terdapat empat materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut adalah
erosi air, erosi es, erosi angin dan erosi air laut. Tampilan halaman ini dapat
dilihat pada Gambar 4.43
Gambar 4.43
Tampilan halaman erosi
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_erosi.onRelease = function ()
{
gotoAndStop(10);
this.enabled=false;
but_pelapukan.enabled=true;
but_sedimentasi.enabled=true;
}
Modul Program 4.45 Action script halaman
erosi
4.2.44 Tampilan Halaman Video Erosi
Halaman video erosi menampilkan cuplikan video mengenai erosi.
Tampilan halaman video erosi dapat dilihat pada Gambar 4.44
Gambar 4.44
Tampilan halaman video erosi
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_video.onRelease =
function()
{
v_erosi._visible = true;
stopAllSounds();
v_erosi.gotoAndStop(1);
}
v_erosi.but_play.onRelease =
function()
{
v_erosi.play();
}
v_erosi.but_stop.onRelease =
function()
{
v_erosi.gotoAndStop(1);
}
v_erosi.but_pause.onRelease
= function()
{
v_erosi.stop();
}
Modul Program 4.46 Action script halaman
video erosi
4.2.45
Tampilan Halaman Erosi Air
Halaman erosi
air berisi tentang materi erosi air. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada
Gambar 4.45
Gambar 4.45
Tampilan halaman erosi air
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_erosiair.onRelease=function()
{
gotoAndStop(11);
but_video._visible = false;
but_animasi._visible = true;
}
Modul Program 4.47 Action script halaman
erosi air
4.2.46
Tampilan Halaman Animasi Erosi Air
Halaman animasi erosi
air menampilkan ilustrasi terjadinya erosi air dengan animasi. Tampilan halaman
ini dapat dilihat pada Gambar 4.46
Gambar 4.46 Tampilan
halaman animasi erosi air
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
erosiair.gotoAndPlay(1);
erosiair._visible
= true;
Sounderosiair
= new Sound();
Sounderosiair.attachSound("erosiair");
Sounderosiair.start();
}
Modul Program 4.48 Action script halaman
animasi erosi air
4.2.47
Tampilan Halaman Erosi Es
Halaman erosi es
berisi tentang materi erosi es. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar
4.47
Gambar 4.47
Tampilan halaman erosi es
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_erosies.onRelease=function()
{
gotoAndStop(12);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.49 Action script halaman
erosi es
4.2.48
Tampilan Halaman Animasi Erosi Es
Halaman animasi
erosi es menampilkan ilustrasi terjadinya erosi es dengan animasi. Tampilan
halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.48
Gambar 4.48 Tampilan
halaman animasi erosi es
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
erosi_es.gotoAndPlay(1);
erosi_es._visible
= true;
Sounderosies
= new Sound();
Sounderosies.attachSound("erosies");
Sounderosies.start();
}
Modul Program 4.50 Action script halaman
animasi erosi es
4.2.49
Tampilan Halaman Erosi Angin
Halaman erosi angin
berisi tentang materi erosi angin. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar
4.49
Gambar 4.49
Tampilan halaman erosi angin
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_erosiangin.onRelease=function()
{
gotoAndStop(13);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.51 Action script halaman
erosi angin
4.2.50 Tampilan Halaman Animasi Erosi Angin
Halaman animasi
erosi angin menampilkan ilustrasi terjadinya erosi angin dengan animasi.
Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.50
Gambar 4.50 Tampilan
halaman animasi erosi angin
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
erosi_angin.gotoAndPlay(1);
erosi_angin._visible
= true;
Sounderosiangin
= new Sound();
Sounderosiangin.attachSound("erosiangin");
Sounderosiangin.start();
}
Modul Program 4.52 Action
script halaman animasi erosi angin
4.2.51
Tampilan Halaman Erosi Air Laut
Halaman erosi
air laut berisi tentang materi erosi air laut. Tampilan halaman ini dapat
dilihat pada Gambar 4.51
Gambar 4.51
Tampilan halaman erosi air laut
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_erosiairlaut.onRelease=function()
{
gotoAndStop(14);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.53 Action script halaman
erosi air laut
4.2.52 Tampilan Halaman Animasi Erosi Air Laut
Halaman animasi
erosi air laut menampilkan ilustrasi terjadinya erosi air laut dengan animasi.
Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.52
Gambar 4.52 Tampilan
halaman animasi erosi air laut
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
erosi_laut.gotoAndPlay(1);
erosi_laut._visible
= true;
Sounderosiairlaut
= new Sound();
Sounderosiairlaut.attachSound("erosiairlaut");
Sounderosiairlaut.start();
}
Modul Program 4.54 Action
script halaman animasi erosi air laut
4.2.53
Tampilan Halaman Batu-Batuan
Halaman
batu-batuan / batuan berisi tentang penjelasan jenis-jenis batuan. Terdapat
tiga pilihan button, yaitu batuan
sedimen, batuan beku dan batuan metamorf. Tampilan halaman batu-batuan dapat
dilihat pada Gambar 4.53
Gambar 4.56 Tampilan
halaman batu-batuan
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
stop();
but_batuan.onRelease=function ()
{
gotoAndStop(1);
but_batuansedimen.enabled=true;
but_batuanbeku.enabled=true;
but_batuanmetamorf.enabled=true;
}
Modul
Program 4.55 Action
script halaman batu-batuan
4.2.54
Tampilan Halaman Batuan Sedimen
Halaman batuan sedimen
berisi tentang penjelasan mengenai batuan sedimen dan materi-materi yang
terdapat dalam batuan sedimen. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini,
materi tersebut adalah batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimia dan batuan sedimen
biogenik. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.54
Gambar 4.57
Tampilan halaman batuan sedimen
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuansedimen.onRelease=function()
{ gotoAndStop(2);
this.enabled=false;
but_batuanbeku.enabled=true;
but_batuanmetamorf.enabled=true;
}
Modul Program 4.56 Action script halaman
batuan sedimen
4.2.55 Tampilan Halaman Video Batuan Sedimen
Halaman video batuan
sedimen menampilkan cuplikan video
mengenai batuan sedimen. Tampilan halaman video batuan sedimen dapat dilihat
pada Gambar 4.55
Gambar 4.55
Tampilan halaman video batuan sedimen
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_video.onRelease =
function()
{
batu_sedimen._visible = true;
stopAllSounds();
batu_sedimen.gotoAndStop(1);
}
batu_sedimen.but_play.onRelease
= function()
{
batu_sedimen.play();
}
batu_sedimen.but_stop.onRelease
= function()
{
batu_sedimen.gotoAndStop(1);
}
batu_sedimen.but_pause.onRelease
= function()
{
batu_sedimen.stop();
}
Modul Program 4.57 Action script halaman
video batuan sedimen
4.2.56
Tampilan Halaman Batuan Sedimen Klastik
Halaman batuan
sedimen klastik berisi tentang pengertian dan penyebab terjadinya batuan
sedimen klastik. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.56
Gambar 4.56
Tampilan halaman batuan sedimen klastik
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuansedimenklastik.onRelease=function()
{
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
gotoAndStop(3);
}
Modul Program 4.58 Action script halaman
batuan sedimen klastik
4.2.57
Tampilan Halaman Batuan Sedimen Kimia
Halaman batuan
sedimen kimia berisi tentang pengertian dan penyebab terjadinya batuan sedimen
kimia. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.57
Gambar 4.57
Tampilan halaman batuan sedimen kimia
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuansedimenkimia.onRelease=function()
{
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
gotoAndStop(4);
}
Modul Program 4.59 Action script halaman
batuan sedimen kimia
4.2.58
Tampilan Halaman Batuan Sedimen Biogenik
Halaman batuan sedimen
biogenik berisi tentang pengertian dan penyebab terjadinya batuan sedimen
biogenik. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.58
Gambar 4.58
Tampilan halaman batuan sedimen biogenik
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuansedimenbiogenik.onRelease=function()
{
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
gotoAndStop(5);
}
Modul Program 4.60 Action script halaman
batuan sedimen biogenik
4.2.59
Tampilan Halaman Batuan Beku
Halaman batuan beku
berisi tentang penjelasan mengenai batuan beku dan materi-materi yang terdapat
dalam batuan beku. Terdapat dua materi dalam pembelajaran ini, materi tersebut
adalah batuan beku luar dan batuan beku dalam. Tampilan halaman ini dapat
dilihat pada Gambar 4.59
Gambar 4.59
Tampilan halaman batuan beku
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuanbeku.onRelease=function()
{ gotoAndStop(6);
this.enabled=false;
but_batuansedimen.enabled=true;
but_batuanmetamorf.enabled=true;
}
Modul Program 4.61 Action script halaman
batuan beku
4.2.60 Tampilan Halaman Video Batuan Beku
Halaman video batuan
beku menampilkan cuplikan video
mengenai batuan beku. Tampilan halaman video batuan beku dapat dilihat pada
Gambar 4.60
Gambar 4.60
Tampilan halaman video batuan beku
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_video.onRelease = function()
{
batu_beku._visible
= true;
stopAllSounds();
batu_beku.gotoAndStop(1);
}
batu_beku.but_play.onRelease = function()
{
batu_beku.play();
}
batu_beku.but_stop.onRelease = function()
{
batu_beku.gotoAndStop(1);
}
batu_beku.but_pause.onRelease = function()
{
batu_beku.stop();
}
Modul Program 4.62 Action script halaman
video batuan beku
4.2.61 Tampilan Halaman Batuan Beku Luar
Halaman batuan
beku luar berisi tentang pengertian dan penyebab terjadinya batuan beku luar.
Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.61
Gambar 4.61
Tampilan halaman batuan batuan beku luar
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuanbekuluar.onRelease=function()
{
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
gotoAndStop(7);
}
Modul Program 4.63 Action script halaman
batuan beku luar
4.2.62 Tampilan Halaman Batuan Beku Dalam
Halaman batuan
beku dalam berisi tentang pengertian dan penyebab terjadinya batuan beku dalam.
Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.62
Gambar 4.62
Tampilan halaman batuan batuan beku dalam
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuanbekudalam.onRelease=function()
{
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
gotoAndStop(8);
}
Modul Program 4.64 Action script halaman
batuan beku dalam
4.2.63
Tampilan Halaman Batuan Metamorf
Halaman batuan beku
berisi tentang penjelasan mengenai batuan metamorf dan materi-materi yang
terdapat dalam batuan metamorf. Terdapat tiga materi dalam pembelajaran ini,
materi tersebut adalah batuan metamorf kontak, batuan metamorf terkubur dan batuan
metamorf regional. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.63
Gambar 4.63
Tampilan halaman batuan metamorf
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuanmetamorf.onRelease
= function ()
{
gotoAndStop(9);
this.enabled=false;
but_batuansedimen.enabled=true;
but_batuanbeku.enabled=true;
}
Modul Program 4.65 Action script halaman
batuan metamorf
4.2.64 Tampilan Halaman Video Batuan Metamorf
Halaman video batuan
metamorf menampilkan cuplikan video
mengenai batuan metamorf. Tampilan halaman video batuan metamorf dapat dilihat
pada Gambar 4.64
Gambar 4.64
Tampilan halaman video batuan metamorf
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_video.onRelease =
function()
{
batu_metamorf._visible = true;
stopAllSounds();
batu_metamorf.gotoAndStop(1);
}
batu_metamorf.but_play.onRelease
= function()
{
batu_metamorf.play();
}
batu_metamorf.but_stop.onRelease
= function()
{
batu_metamorf.gotoAndStop(1);
}
batu_metamorf.but_pause.onRelease
= function()
{
batu_metamorf.stop();
}
Modul
Program 4.66 Action
script halaman video batuan metamorf
4.2.65 Tampilan Halaman Batuan Metamorf Kontak
Halaman batuan
metamorf kontak berisi tentang pengertian dan penyebab terjadinya batuan
metamorf kontak. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.65
Gambar 4.65
Tampilan halaman batuan batuan metamorf kontak
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuanmetamorfkontak.onRelease=function()
{
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible = true;
gotoAndStop(10);
}
Modul Program 4.67 Action script halaman
batuan metamorf kontak
4.2.66 Tampilan Halaman Batuan Metamorf Terkubur
Halaman batuan
metamorf terkubur berisi tentang pengertian dan penyebab terjadinya batuan metamorf
terkubur. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.66
Gambar 4.66
Tampilan halaman batuan batuan metamorf terkubur
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuanmetamorfterkubur.onRelease=function()
{
gotoAndStop(11);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.68 Action script halaman
batuan metamorf terkubur
4.2.67 Tampilan Halaman Batuan Metamorf Regional
Halaman batuan
metamorf regional berisi tentang pengertian dan penyebab terjadinya batuan
metamorf regional. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.67
Gambar 4.67
Tampilan halaman batuan batuan metamorf regional
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_batuanmetamorfregional.onRelease=function()
{
gotoAndStop(12);
but_video._visible
= false;
but_animasi._visible
= true;
}
Modul Program 4.69 Action script halaman
batuan metamorf regional
4.2.68 Tampilan Halaman Animasi Siklus Batuan
Halaman animasi
siklus batuan berisi tentang ilustrasi terjadinya batu-batuan dalam bentuk
animasi. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.68
Gambar 4.68
Tampilan halaman animasi siklus batuan
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
but_animasi.onRelease = function()
{
stopAllSounds();
m_sound.gotoAndStop(2);
siklus.gotoAndPlay(1);
siklus._visible
= true;
Soundsiklus
= new Sound();
Soundsiklus.attachSound("siklus");
Soundsiklus.start();
}
Modul Program 4.70 Action script halaman
animasi siklus batuan
4.2.69 Tampilan Halaman Soal
Merupakan
halaman awal dari soal. Tampilan halaman ini dapat dilihat pada Gambar 4.69
Gambar 4.69
Tampilan halaman soal
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
stop();
benar = 0;
salah = 0;
total_frame = 13;
array_frame = [];
for (i=2; i<=total_frame; i++)
{
array_frame.push(i);
}
array_frame.sort(function ()
{
return
random(2) ? 1 : -1;
}
);
jumlah_frame = 10;
mulai.onRelease=function()
{
jumlah_frame--;
gotoAndStop(array_frame[jumlah_frame]);
}
Modul Program 4.71 Action script halaman
soal
4.2.70 Tampilan Halaman Soal Mulai
Merupakan
halaman kumpulan soal-soal pilihan ganda. Tampilan halaman ini dapat dilihat
pada Gambar 4.70
Gambar 4.70
Tampilan halaman soal mulai
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
stop();
a.onRelease=function()
{ gotoAndPlay(20);
}
b.onRelease=function()
{
benar
+= 1;
if
(jumlah_frame>=0)
{
jumlah_frame--;
gotoAndPlay(array_frame[jumlah_frame]);
}
if
(jumlah_frame<0)
{
gotoAndStop(12);
}
}
c.onRelease=function()
{ gotoAndPlay(20);
}
d.onRelease=function()
{ gotoAndPlay(20);
}
Modul
Program 4.72 Action
script halaman soal mulai
4.2.71 Tampilan Halaman Jawaban Salah
Merupakan
halaman jika jawaban yang dipilh merupakan jawaban yang salah. Tampilan halaman
ini dapat dilihat pada Gambar 4.70
Gambar 4110
Tampilan halaman nilai
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
salah += 1;
if (jumlah_frame>=0)
{
jumlah_frame--;
gotoAndStop(array_frame[jumlah_frame]);
}
if
(jumlah_frame<0)
{
gotoAndStop(12);
}
Modul Program 4.73 Action script halaman
nilai
4.2.72 Tampilan Halaman Nilai
Merupakan
halaman akhir dari scene soal yang berisi nilai. Tampilan halaman ini dapat
dilihat pada Gambar 4.72
Gambar 4.72
Tampilan halaman nilai
Berikut ini
adalah listing program dalam halaman ini :
stop();
stopAllSounds();
benar_tampil = benar;
salah_tampil = salah;
but_keluar.onRelease=function()
{
fscommand("quit",true);
}
but_menu.onRelease=function()
{
getURL("menu2.swf",_level0);
}
mulai.onRelease=function()
{
gotoAndStop(1);
}
Modul
Program 4.74 Action
script halaman nilai
BAB
V
PENUTUP
Pada bab ini akan
disajikan kesimpulan dan saran dari hasil analisis dan implimentasi
permasalahan pada bab sebelumnya. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh,
kemudian akan dikemukakan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat.
5.1
Kesimpulan
Dari hasil
analisis, perancangan dan implementasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa telah berhasil dirancang dan dibangun Aplikasi Pembelajaran Geografi Untuk Siswa SMP Kelas
VII Berbasis Multimedia.
Kegunaan dari
aplikasi ini adalah dapat membantu para siswa SMP khususnya siswa kelas VII
dalam memahami materi mata pelajaran Geografi, dalam hal ini materi tersebut
adalah Bentuk Muka Bumi dan membantu para guru dalam memberikan materi
pembelajaran agar lebih bervariasi.
5.2 Saran
Setelah
Aplikasi Pembelajaran
Geografi Untuk Siswa SMP Kelas VII Berbasis Multimedia dapat digunakan ada
beberapa saran yang dapat menyempurnakan aplikasi ini nantinya, sehingga akan
dapat menggunakan aplikasi baru yang lebih sempurna, yaitu :
1.
Refrensi materi pembelajaran dalam aplikasi lebih
baik diambil dari banyak buku pelajaran.
2.
Menambah materi pembelajaran geografi yang tidak dibahas dalam
aplikasi ini.
3.
Aplikasi dibangun dengan objek dan data materi pembelajaran
yang berlaku berdasarkan kurikulum.
4.
Materi pembelajaran bisa dirubah menyesuaikan Kurikulum TingkatSatuan
Pendidikan (KTSP).
0 Response to "Aplikasi Pembelajaran Geografi Untuk Siswa SMP Kelas VII Berbasis Multimedia"
Post a Comment