google.com, pub-4169750801100201, DIRECT, f08c47fec0942fa0
CONTOH MAKALAH DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH | MUDA MUDI CONDROWANGSAN

CONTOH MAKALAH DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH





A.    Pelaksanaan Praktikum
a.
Tujuan praktikum
:
UnUntuk memahami pengaruh aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan denyut jantung manusia.
b.
Hari, tanggal praktikum
:
Sabtu, 18 April 2015
c.
Tempat praktikum
:
Labolatorium Biologi, FKIP, Universitas Mataram.

B.     Landasan Teori
Tekanan darah adalah tekanan yang mendesak dinding arteri ketika ventrikel kiri melakukan sistol kemudian diastole. Pengukurannya menggunakan sfignomanometer. Tekanan darah sistol adalah tekanan darah yang direkam selama kontraksi ventrikuler. Tekanan darah diastole adalah tekanan darah yang direkam selama relaksasi ventricular. Tekanan darah normal adalah 120/80 mmHg. Tekanan denyutan adalah perbedaan antara tekanan sistolik dan diastolik. Tekanan denyutan normal kira-kira 40 mmHg yang memberikan informasi tentang kondisi arteri (Soewolo dkk, 2005: 265-261).

Jantung adalah pompa otot beruang empat yang mendorong darah mengelilingi sirkulasi. Jantung terutama tersusun dari jaringan otot jantung. Kedua atria mempunyai dinding yang relatif tipis dan berfungsi sebagai ruangan penampungan bagi darah yang kembali ke jantung, dan hanya memompa darah dalam jarak yang sangat dekat menuju ventrikel. Ventrikel mempunyai dinding yang lebih tebal dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan atrium -khususnya ventrikel kiri, yang harus memompa darah keluar ke seluruh organ tubuh melalui sirkuit sistemik. Empat katub dalam jantung berfungsi untuk mencegah aliran balik darah (Campbell dkk, 2000:47).

Pengukuran tekanan darah merupakan pengujian klinik yang umum. Pengukuran ini selalu diwujudkan sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80. Angka dari pembilang tersebut merupakan tekanan darah arteri selama sistole. Unit ukuran adalah torr, pada contoh ini tekanan sama dengan tekanan yang dihasilkan oleh kolom air raksa dengan tinggi 120 mm. Angka sebutan merupakan tekanan selama diastole. Meskipun tekanan darah dalam waktu yang berbeda sangat bervariasi pada orang tertentu, tekanan yang terus menerus tinggi, mungkin suatu gejala atau sebab dari macam-macam penyakit (Kimball, 1983: 154).

Tekanan darah sistolik dihasilkan oleh otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena tahanan periferi dari arteriole-arteriole menghalangi semua darah mengalir ke dalam jaringan. Demikianlah maka tekanan darah sebagian tergantung kepada kekuatan dan volume darah yang dipompa oleh jantung dan sebagian lagi kepada kontraksi otot dalam dinding arteriole. Kontraksi ini dipertahankan oleh saraf vasokonstriktor dan dikendalikan oleh pusat vasomotorik dalam medula oblongata.pusat vasomotorik mengatur tahanan periferi untuk mempertahankan agar tekanan darah relatif konstan. Tekanan darah mengalami sedikit perubahan bersamaan dengan perubahan-perubahan gerakan yang fisiologik, seperti sewaktu latihan jasmani, waktu adanya perubahan mental karena kecemasab dan emosi, sewaktu tidur dan sewaktu makan. Karena itu sebaiknya tekanan darah diukur selalau sewaktu orangnya tenang, istirahat dan sebaiknya dalam sikap rebahan (Pearce, 1995: 151).

Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari. Sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh. Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior (Saladin, 2003: 94).

C.    Alat dan Bahan
1.      Alat:
Ø  Stopwatch
Ø  Alat Tulis
Ø  Sfigmomanometer
Ø  Stetoskop

2.      Bahan:
Ø  Praktikan

D.    Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan,
2.      Mengukur denyut nadi dan tekanan darah saat tidak beraktivitas menggunakan sfigmomanometer sebanyak tiga kali,
3.      Mencatat hasil pengukuran,
4.      Melakukan aktivitas ringan (lari kecil) selama 4 menit,
5.      Mengukur denyut nadi dan tekanan darah dan mencatat nya,
6.      Mengulangi langkah 4 dan 5 hingga tiga kali,
7.      Melakukan aktivitas berat (naik-turun tangga) selama 2 menit,
8.      Mengukur denyut nadi dan tekanan darah dan mencatatnya,
9.      Mengulangi langkah 7 dan 8 hingga tiga kali,
10.  Menyajikan data kelompok dan data kelas dalam tabel hasil pengamatan.

E.     Hasil Pengamatan
1.     Data Kelompok
TABEL DATA KELOMPOK

NO
NAMA
SISTOL (mmHg)
DIASTOL (mmHg)
DENYUT NADI
Detak/Menit
I
II
III
I
II
III
I
II
III
1
Robby
131
134
152
73
73
74
76
113
131
126
141
189
72
72
72
82
117
152
127
139
149
70
70
74
86
116
156
Rerata
128
138
163,3
71,67
71,67
73,33
81,33
115,3
146,3
2
Ade
121
151
141
66
80
99
64
106
122
121
139
132
67
72
78
67
103
132
110
143
147
65
74
82
68
116
114
Rerata
117,3
144,3
140
66
75,33
86,33
66,33
108,3
122,7
3
Syam
113
131
140
70
75
68
87
118
122
128
136
145
68
70
79
88
120
115
120
122
138
66
65
70
92
114
110
Rerata
120,3
129,7
141
68
70
72,33
89
117,3
115,7
4
Sandi
131
138
152
75
76
73
92
151
153
128
126
136
77
70
61
92
151
153
120
133
131
69
67
70
93
135
168
Rerata
126,3
132,3
139,7
73,67
71
68
92,33
145,7
158
5
Neni
144
136
154
100
88
85
109
129
164
134
138
138
104
94
75
103
130
154
136
138
140
103
86
80
106
144
161
Rea
138
137,3
144
102,3
89,33
80
106
134,3
159,7
Keterangan:

I           = Aktivitas Normal
II         = Aktivitas Ringan
III        = Akivitas Berat

2.     Data Kelas
TABEL DATA KELAS

No
Nama
L/P
SISTOL (mmHg)
DIASTOL (mmHg)
DENYUT NADI
(Detak/Menit)
I
II
III
I
II
III
I
II
III
1
Robby
L
128,0
138,0
163,3
71,7
71,7
73,3
81,3
115,3
146,3
2
Ade
L
117,3
144,3
140,0
66,0
75,3
86,3
66,3
108,3
122,7
3
Syam
L
120,3
129,7
141,0
68,0
70,0
72,3
89,0
117,3
115,7
4
Sandi
L
126,3
132,3
139,7
73,7
71,0
68,0
92,3
145,7
158,0
5
Neni
P
138,0
137,3
144,0
102,3
89,3
80,0
106,0
134,3
159,7
6
Nur
P
95,0
109,6
134,0
57,6
67,0
77,0
90,3
107,0
128,6
7
Yanti
P
107,3
125,3
133,3
67,6
86,0
83,6
81,0
106,6
150,3
8
Iki
P
113,6
117,6
139,6
77,6
73,6
80,0
104,6
114,3
146,3
9
Iin
P
92,6
103,3
104,3
64,6
66,6
66,0
93,0
114,3
149,6
10
Ida
P
108,6
134,3
147,3
58,3
72,6
67,0
102,0
129,0
162,0
11
Thata
P
103,6
123,6
137,0
68,0
95,6
62,6
104,0
119,0
169,3
12
Riska
P
102,3
110,6
133,3
67,3
67,3
77,3
95,0
107,3
142,6
13
Cuno
P
104,6
104,6
125,3
66,3
67,6
71,6
93,6
105,3
122,3
14
Syifa
P
106,6
115,0
131,3
68,0
70,3
78,0
77,0
91,3
123,0
15
Wiwi
P
95,6
102,3
123,0
66,0
73,3
92,3
99,3
117,3
123,0
16
Yulida
P
92,6
109,0
124,6
59,6
65,0
78,3
79,0
108,6
150,3
17
Yulis
P
104,3
116,3
129,6
65,6
66,6
77,3
95,3
118,0
162,6
18
Aisyah
P
97,3
115,6
122,3
58,3
67,3
69,6
73,3
111,3
157,0
19
Sumiati
P
98,3
118,0
134,6
71,3
79,6
82,0
77,6
126,3
140,0
20
Devi
P
106,3
116,0
134,6
64,0
72,0
87,0
94,0
113,0
149,3
21
Rosita
P
106,0
119,3
120,0
69,0
80,6
64,3
88,3
148,6
153,0
22
Ari
P
123,0
119,0
127,3
85,0
79,6
85,0
103,3
108,0
137,6
23
Sabila
P
108,0
112,0
111,3
66,3
61,3
57,6
93,6
121,0
135,0
24
Oci
P
133,3
139,0
139,3
87,0
95,0
90,6
96,6
127,6
126,6
25
Marli
P
106,6
101,0
112,6
72,6
70,6
75,0
99,6
122,0
123,0
26
Risa
P
122,3
128,6
142,6
83,3
86,6
82,0
109,6
128,6
138,0
27
Yul
P
102,6
107,3
121,6
63,6
65,0
72,3
86,0
105,0
113,6
28
Pasu
P
111,6
115,6
131,6
77,0
79,6
75,3
105,0
129,6
148,6
29
Anis
P
110,3
122,3
119,3
73,6
71,3
85,6
93,6
130,3
144,3
30
Rani
P
110,3
132,6
134,3
59,6
68,0
71,0
76,0
112,3
129,3
31
Itha
P
109,0
127,6
130,0
71,0
72,6
77,6
96,3
117,3
136,6
32
Ririn
P
107,0
122,3
127,3
59,3
73,0
65,3
78,6
106,6
115,6
33
Supi
L
100,3
118,3
128,0
63,6
69,3
81,3
75,3
91,0
152,3
34
Danul
L
120,0
135,6
134,3
67,0
72,0
79,0
73,6
90,6
102,6
RERATA
109,7
120,7
131,2
69,4
73,9
76,2
90,3
116,1
139,3

Keterangan:

I           = Aktivitas Normal
II         = Aktivitas Ringan
III        = Akivitas Berat


F.     Pembahasan
Praktikum ini bertujuan untuk memahami pengaruh aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan denyut jantung manusia. Pada praktikum ini digunakan praktikan sebagai sampel penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara akivitas fisik terhadap tekanan darah dan denyut jantung manusia. Tekanan darah yang diukur pada praktikum ini adalah tekanan darah sistole dan diastole. Pada praktikum ini dilakukan tiga aktivitas fisik sebagai perbandingan yaitu aktivitas normal, aktivitas ringan berupa jalan ditempat selama 4 menit, dan aktivitas berat yaitu naik turun tangga selama 2 menit.

Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah berasal dari aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh. Darah mengalir melalui system pembuluh tertutup karena ada perbedaan tekanan atau gradient tekanan antara ventrikel kiri dan atrium kanan. Pengukuran tekanan darah dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dengan memasukkan kanula ke dalam pembuluh darah arteri dan dimonitor dengan alat pendeteksi tekanan darahnya (tidak lazim dipakai). Cara tidak langsung dengan menggunakan alat sphygmomanometer. Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg. secara umum tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg (sistolik/diastolik). Batas normal adalah bila tekanan sistolik tidak lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik tidak lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah termasuk kategori tinggi jika tekanan sistolik lebih dari 160 mmHg dan diastolik di atas 99 mmHg, dalam 3 kali pemeriksaan berturut11 turut selama selang waktu 2-8 minggu. Menurut WHO, tekanan darah dianggap normal bila kurang dari 135/85 mmHg, dikatakan hipertensi bila lebih dari 140/90 mmHg, dan diantara nilai tersebut digolongkan normal tinggi.

Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung. Denyut nadi sering diambil di pergelangan tangan untuk memperkirakan denyut jantung. Denyut nadi dapat dengan mudah diperiksa dengan jari tangan atau dengan cara palpasi, disamping itu dapat pula ditentukan dengan menggunakan peralatan elektronik yang sederhana maupun yang modern. Denyut nadi dan tekanan darah merupakan faktor-faktor yang dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Selain dua hal tersebut, biasanya dapat dilakukan pengukuran kolesterol dalam darah yakni dengan mengukur rasio LDL atau kolesterol jahat terhadap HDL atau kolesterol baik; serta tes doppler. Tes ini digunakan untuk menentukan seberapa baik sirkulasi darah ke seluruh sistem kardiovaskular. Pemeriksaan ini  menggunakan instrumen komputer yang canggih untuk mengukur secara akurat tekanan darah atau volume darah, yang mengalir ke seluruh sistem sirkulasi, termasuk tangan, kaki, tungkai, lengan dan leher Denyut nadi (pulse rate) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang. Pemeriksaan denyut nadi sederhana, biasanya dilakukan secara palpasi. Palpasi adalah cara pemeriksaan dengan meraba, menyentuh, atau merasakan struktur dengan ujung-ujung jari; sedangkan pemeriksaan dikatakan auskultasi, apabila pemeriksaan dilakukan dengan mendengarkan suara-suara alami yang diproduksi dalam tubuh. Pada umumnya, pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada sembilan titik yaitu arteri radialis, arteri brakhialis, arteri carotis communis, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri popolitea, arteri temporalis, arteri apical, arteri tibialis posterior.

Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung sehingga ia akan memompa darah dengan tekanan terbesar, dan diastolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada saat jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam keadaan mengembang (saat beristirahat). Tekanan darah normal (normotensi) sangat dibutuhkan untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-zat gizi. Tekanan darah ada dalam pembuuh darah, sedangkan tekanan darah tertinggi ada dalam arteri terbesarMaka yang dimaksud dengan tekanan sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan di arteri sewaktu darah dipompa ke dalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel, sedangkan tekanan diastole adalah tekanan terendah yang terjadi di arteri sewaktu darah mengalir ke pembuluh hilir sewaktu relaksasi ventrikel. Selisih antara tekanan sistole dan diastole, ini yang disebut dengan blood pressure amplitude atau pulse pressure.

Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup. Ketika manset diikatkan  pada lengan, inflasi dari kantong karet memampatkan jaringan bawah manset. Jika kantong karet membengkak untuk tekanan yang melebihi nilai puncak gelombang nadi, arteri terus melemah  dan tidak ada gelombang pulsa yang  bisa teraba di arteri perifer. Jika tekanan dalam spontan secara bertahap dikurangi, suatu titik akan tercapai di mana terdapat gelombang pulsa sedikit melebihi tekanan pada jaringan sekitarnya dan dalam kantong karet. Pada tingkat itu, denyut nadi menjadi teraba dan tekanan yang ditunjukkan pada manometer air raksa adalah ukuran dari nadi puncak atau tekanan sistolik.

Mekanisme kerja alat ini adalah ketika aliran  darah mengalir melalui arteri di bawah manset dengan cepat dan  mempercepat kolom darah di cabang arteri perifer, menghasilkan turbulensi dan suara khas, yang dapat didengar melalui stetoskop. Sebagian tekanan dalam manset dikurangi lebih lanjut. Perbedaan antara tekanan sistolik dan tekanan manset semakin melebar dan arteri terbuka selama beberapa waktu. Secara umum, jumlah darah bergelombang di bawah manset juga sama meningkatnya, dan suara jantung melalui stetoskop cenderung mengeras. Ketika tekanan dalam manset turun di bawah tekanan minimal gelombang nadi, arteri tetap terbuka terus menerus dan suara yang dipancarkan menjadi teredam karena darah terus mengalir dan derajat percepatan darah oleh gelombang pulsa tiba-tiba dikurangi. Pada masih rendah manset tekanan, suara hilang sama sekali sebagai aliran laminar  dan aliran darah menjadi normal kembali. Adapun bunyi yang didengar saat auskultasi pemeriksaan tekanan darah disebut dengan bunyi korotkoff, yakni bunyi yang ditimbulkan karena turbulensi aliran darah yang ditimbulkan karena oklusi parsial dari arteri brachialis. Berbagai faktor memepengaruhi denyut nadi dan tekanan darah, seperti halnya aktivitas hormon, rangsang saraf
simpatis, jenis kelamin, umur, suhu tubuh, termasuk juga diantaranya posisi dan aktivitas fisik.

Berdasarkan data kelompok dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara tekanan darah dan denyut jantung antara aktivitas normal, aktivitas ringan, dan aktivitas berat. Pada data praktikan sendiri dapat diketahui tekanan sistol pada kativitas normal adalah 120,3 mmHh, pada aktivitas ringan adalah 129,7 mmHg, sedangkan pada aktivitas berat adalah sebesar 141 mmHg. Sedangkan tekanan diastol pada aktivitas normal sebesar 68 mmHg, aktivitas ringan sebesar 70 mmHg, dan aktivitas berat sebesar 72,3 mmHg. Sedangkan pada penghitungan denyut jantung pada aktivitas normal terdapat 89 denyut/menit, pada aktivitas ringan terdapat 117,3 denyut/menit, sedangkan pada aktivitas berat terdapat 115,7 denyut/menit.

Sedangkan pada data kelas dapat diketahui bahwa tekanan sistol pada aktivitas normal sebesar 109,7 mmHg. Sedankan pada aktivitas ringan sebasar 120,7 mmHg, dan pada aktivitas berat sebesar 131,2. Sedangkan  tekanan diastol pada aktivitas normal sebesar 69,4 mmHg. Pada aktivitas ringan sebesar 73,9 mmHg dan pada aktivitas berat sebesar 76,2 mmHg. Sedangkan pada banyaknya denyut nadi pada aktivitas normal rata-rata denyut nadi adalah 90,3 detak/menit. pada aktivits ringan sebanyak 116,1 detak/menit dan aktivits berat sebanyak 139,3 detak/menit. Pada data ini meunjukkan bahwa aktivitas mempengaruhi besarnya tekanan sistol, diastol, dan denyut nadi. Dimana semakin berat aktivitas yang dilakukan maka semakin besar pula tekanan jantung yang akan dihasilkan dan denyut nadi yang dihasilkan. Begitu pula pada data kelas secara umum memnggambarkan adanya perbedaan tekanan darah dan denyut nadi pada beberapa aktivitas yang dilakukan. Sedangkan berdasarkan perbandingan antara laki-laki dan perempuan sangat jelas terlihat perbedaan tekanan darah dan denyut nadi yang ada.

G.    Kesimpulan dan Saran
1.      Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, hasil pengamatan, dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Ø  Denyut nadi adalah denyutan arteri dari gelombang darah yang mengalir melalui pembuluh darah sebagai akibat dari denyutan jantung.
Ø  Tekanan darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang tertutup; yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah berasal dari aksi pemompaan jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati pembuluh-pembuluh.
Ø  Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80 mmHg. secara umum tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg (sistolik/diastolik).
Ø  Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolik, dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 mmHg sampai 140/90 mmHg.
Ø  Sphygmomanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah arteri. Alat ini terdiri dari sebuah manset elastis yang berisi kantong karet tiup.
Ø  Secara umum ada dua komponen tekanan darah, yaitu tekanan darah sistolik (angka atas) yaitu tekanan yang timbul akibat pengerutan bilik jantung sehingga ia akan memompa darah dengan tekanan terbesar, dan diastolik (angka bawah) yang merupakan kekuatan penahan pada saat jantung mengembang antar denyut, terjadi pada saat jantung dalam keadaan mengembang (saat beristirahat).
Ø  Terdapat perbedaan antara tekanan darah dan denyut nadi antara aktivitas normal, aktivitas ringan, dan aktivitas berat. Dimana semakin berat aktivitas yang dilakukan maka semakin besar pula tekanan jantung yang akan dihasilkan dan denyut nadi yang dihasilkan.

2.      Saran
-           





DAFTAR PUSTAKA


Campbell, Neil A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2000.  Biologi, Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Kimbal. 1983. Biologi. Jakarta: erlangga.
Soewolo, Soedjono Basoeki & Titi Yudani. 2005. Fisiologi manusia. Malang: Universitas Negeri Malang.
Pearce, R.B. 1995.Anatomi Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: EGC.
Saladin, Ken. 2003. Anatomy & Physiology: The Unity of Form and Function, Edisi ke 3. Jakarta: Erlangga


0 Response to "CONTOH MAKALAH DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH"

Post a Comment